Pekanbaru (ANTARA) - Gedung  sentra pengembangan budaya dan ekonomi kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),  yang berlokasi di  kompleks Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di  Pekanbaru akan diresmikan secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S Uno pada Sabtu (3/7) tepat pukul 09.00 WIB.

"Layaknya peresmian, haruslah kita undang orang beramai-ramai, tetapi kini karena sedang pandemi COVID-19 sehingg terbatas dan  Menparekraf  meresmikan dari jarak jauh. Peresmian dulu baru kita acara," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar dalam konferensi pers di Pekanbaru, Kamis.

Syahril mengatakan bangunan ini semua bantuan SKK Migas dan PT Chevron Pacific Indonesia bagi sebagai cinderamata kepada masyarakat adat sekaligus  dalam rangka menjalankan kegiatan ekonomi kreatif.

"Kami sangat berterimakasih atas disediakannya ruang sentra  budaya ini untuk membantu kerajinan UMKM yang kami himpun dari pelosok desa dan kita kumpulkan.
 LAM  juga sudah menunjuk badan pengelola  khusus agar ini berjalan baik. Gedung ini akan jadi tonggak sejarah dan tanda budi saat kita masuk ke ruangan ini, kita akan ingat Chevron," kata dia.

Lanjutnya, LAM  melalui pengelola  akan memajang  kerajinan tangan dan makanan kreatifitas anak milenial di gedung ini namun tetap melestarikan makanan khas Riau.

"Mudah-mudahan ingatan budi ini  terus hingga ke generasi mendatang. Walau Chveron sudah berpindah, diharapkan pengelola Blok Rokan akan melanjutkan ini," harap Datuk Seri Syahril Abubakar.

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, pembangunan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif LAMR ini diawali dengan perjanjian kerja sama antara SKK Migas - PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI)  dengan  LAM Riau yang ditandatangani pada Maret 2020 lalu.

"Pembangunannya didanai SKK Migas - PT CPI melalui skema cost recovery. Sentra tersebut berupa kios-kios terintegrasi untuk memamerkan hasil kerajinan dan makanan khas dari 12 kabupaten/kota di Riau. Setiap kabupaten/kota juga dapat menampilkan pertunjukan seni dan budaya Melayu secara rutin di fasilitas tersebut," kata Rikky.

Di tempat yang sama  VP Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin mengatakan, Kemitraan SKK Migas - PT CPI bersama LAMR dan Pemprov Riau dalam pembangunan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif ini memiliki nilai strategis bagi pelestarian budaya Melayu dan pengembangan ekonomi kreatif di Riau.

Dia berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada LAMR dan Pemprov Riau atas dukungan dan kerja samanya. 

"Kemitraan ini merupakan kehormatan besar bagi kami," katanya.

Kehadiran sentra tersebut ini diharapkan dapat semakin mendorong kreativitas para pelaku UMKM maupun pelaku seni dan budaya Melayu. Sektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk terus tumbuh karena Indonesia saat ini memiliki bonus demografi, keragaman kekayaan seni dan budaya, dan sektor ekonomi kreatif termasuk salah satu prioritas dalam rencana pengembangan ekonomi nasional. Selain itu, ekonomi kreatif merupakan salah satu dari sepuluh sektor utama penopang perekonomian Indonesia dan salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

"Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif LAMR ini diharapkan menjadi salah satu ikon destinasi wisata seni-budaya dan sentra pengembangan UMKM di Provinsi Riau, sekaligus menarik minat generasi milenial untuk belajar nilai-nilai dan budaya Melayu," kata Sukamto.

Sentra Ekonomi Kreatif ini sekaligus memperkuat kemitraan jangka panjang SKK Migas - PT CPI dengan masyarakat Riau yang sudah berjalan hampir satu abad. SKK Migas - PT CPI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perkembangan wilayah maupun kondisi sosial-ekonomi masyarakat Riau.

 Fasilitas ini juga akan menjadi salah satu warisan atau legacy PT CPI yang akan berakhir kontraknya di Wilayah Kerja Rokan pada 8 Agustus mendatang. Contoh fasilitas lain yang dibangun SKK Migas -PT CPI antara lain Migas Center di UIR, SKK Migas-Chevron Corner di Museum Sang Nila Utama yang dapat menjadi pusat pembelajaran tentang industri hulu migas.

Fasilitas lain yang sudah dibangun sejak lama seperti Jembatan Siak I, SMA Negeri 1 Pekanbaru, Gelanggang Olahraga Tribuana Pekanbaru, dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025