Pekanbaru (ANTARA) - Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi mengatakan ada penambahan 28 kasus positif COVID-19 pada Sabtu (15/8).
"Kabar baiknya ada dua orang yang sembuh dan pulang, sementara kasus konfirmasi positif bertambah 28 orang," kata dr Mulyadi di Pekanbaru Minggu.
dr Mulyadi mengatakan, dengan penambahan itu maka total pasien positif COVID-19 di Pekanbaru mencapai 317 orang, dengan rincian 174 orang sembuh dan pulang, 59 orang masih dirawat, isolasi mandiri 101 orang, dan 6 orang meninggal dunia.
"Wabah corona belum hilang jangan lengah warga Pekanbaru wajib pakai masker jika tidak ada sanksi Perwako No 130 tahun 2020," katanya.
Sementara (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru dr. Zaini Rizaldi mengatakan penambahan kasus baru 28 orang bukan di sebabkan adanya kluster baru.
"Melainkan kebanyakan hasil tracing kontak erat kasus positif sebelumnya," kata dr. Zaini Rizaldi.
Selain itu kata dia, ada karena penambahan kasus baru karena penularan baru akibat tidak displinnya warga menggunakan masker.
"Hal ini sebenarnya bisa kita prediksi mengingat banyak masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Terdapat 103 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pekanbaru
Baca juga: Layanan di MPP Pekanbaru lumpuh pascakebakaran Telkomsel
"Kabar baiknya ada dua orang yang sembuh dan pulang, sementara kasus konfirmasi positif bertambah 28 orang," kata dr Mulyadi di Pekanbaru Minggu.
dr Mulyadi mengatakan, dengan penambahan itu maka total pasien positif COVID-19 di Pekanbaru mencapai 317 orang, dengan rincian 174 orang sembuh dan pulang, 59 orang masih dirawat, isolasi mandiri 101 orang, dan 6 orang meninggal dunia.
"Wabah corona belum hilang jangan lengah warga Pekanbaru wajib pakai masker jika tidak ada sanksi Perwako No 130 tahun 2020," katanya.
Sementara (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru dr. Zaini Rizaldi mengatakan penambahan kasus baru 28 orang bukan di sebabkan adanya kluster baru.
"Melainkan kebanyakan hasil tracing kontak erat kasus positif sebelumnya," kata dr. Zaini Rizaldi.
Selain itu kata dia, ada karena penambahan kasus baru karena penularan baru akibat tidak displinnya warga menggunakan masker.
"Hal ini sebenarnya bisa kita prediksi mengingat banyak masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Terdapat 103 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pekanbaru
Baca juga: Layanan di MPP Pekanbaru lumpuh pascakebakaran Telkomsel