Tembilahan (ANTARA) - Satu unit perahu motor Alifa Tobindo jurusan Tembilahan - Sungai Guntung, Kabupaten Indragiri Hilir karam karena menghantam tunggul kayu setelah menghindari tabrakan dengan perahu kayu lainnya, Selasa.

"Peristiwa itu terjadi di perairan Desa Bente, Kecamatan Mandah sekira pukul 15.30 WIB," sebut Kapolres Inhil, AKBP Indra Duaman Siahaan melalui Kasubag Humas AKP Warno Amka kepada ANTARA, Selasa malam.

Warno menuturkan, perahu motor Alifa Tobindo tersebut dinahkodai Mistaroni (41) dengan dua anak buah kapal (ABK) yang diketahui bernama Hendri (30) dan Agus (25).

Saat itu, kapal Alifa Tobindo tersebut mengangkut 38 orang penumpang dimana dua di antaranya anak-anak.

Mantan Kapolsek Mandah ini menerangkan bahwa peristiwa tersebut bermula saat perahu Alifa Tobindo ini berpapasan dengan satu unit motor pompong di perairan Desa Bente.

"Dikarenakan speed boat hampir bertubrukan dengan motor pompong, nahkoda speed boat membanting kemudi sehingga menubruk tunggul kayu," sebutnya.
  Evakuasi penumpang Speed boat Alifa Tobindo jurusan Tembilahan - Sungai Guntung, Kabupaten Inhil, Riau oleh Polair Polres Inhil, Selasa (7/4/2020). (ANTARA/HO-Polres Inhil)
Karena menghantam tunggul kayu, speed boat Alifa Tobindo mengalami kebocoran.

"Para menumpang kemudian dievakuasi ke tepian sungai hingga bantuan tiba," kata Warno.

Pada peristiwa tersebut, Warno mengatakan kerugian ditaksir ratusan juta dan tidak terdapat korban jiwa.

Baca juga: Kapten kapal ditemukan tewas mengapung di Desa Sungai Laut Inhil
Baca juga: Polisi amankan kapal berisi 16 TKI ilegal dari Malaysia


 

Pewarta : Adriah
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025