Pekanbaru (ANTARA) - Satu keluarga suami istri beserta dua anaknya  yang tinggal di  Jalan Kereta Api, Tangkerang, Pekanbaru, mengungsi sementara ke Posko asap Rumah Singgah Mal Pelayanan Publik di Kantor Walikota guna mendapatkan oksigen.

"Tadi dada saya berat, dan agak sesak, kepala pusing," kata Yuni (39) saat dijumpai di Pekanbaru, Kamis.

Yuni langsung merasa lega di dada setelah mendapatkan oksigen dari dokter jaga di rumah singgah Mal Pelayanan Publik.

"Seumur-umur baru kali ini  merasakan  pakai  oksigen, tadi rasanya enak langsung lega," ujarnya.

Usai dirinya sang suami bernama  Ardian  (34)  gantian juga menggunakan alat bantu pernapasan. Ia yang miliki riwayat asma kini merasakan sesak karena asap.

"Tadi kami mau berobat ke Puskesmas di Jalan Kereta Api Ujung, tetapi di sana  antre orang mau pakai oksigen, jadi ada yang bilang di Mal Pelayanan Publik  ada rumah singgah posko asap ya kami kemari, Alhamdulillah langsung dapat penanganan," ujarnya semangat.

Selain dirinya dan suami, ternyata kedua anak laki-lakinya juga sudah terpapar asap sejak sepekan lalu. Kini masih tersisa batuknya. Bahkan satu di antara anak lelakinya menderita asma turunan dari sang ayah. Sehingga saat di Mal Pelayanan Publik juga langsung mendapat pelayanan pengasapan.

Aman Alifudin  (11) tampak dipasangi alat masker untuk pengasapan karena sesak akibat asmanya kambuh.

Sementara itu Dokter jaga di Posko Rumah Singgah Mal Pelayanan Publik Risfayati dari Rumah Sakit Ibnu Sina mengakui sejak dibuka hampir sepekan ini rata-rata warga yang datang mengeluhkan batuk,  sesak, dan pusing. 

"Kini yang  banyak datang ke rumah singgah Mal Pelayanan Publik usia produktif, karena mereka banyak beraktivitas di luar ruangan," ujar  Risfayati.

Ia menyatakan sejauh ini  fasilitas yang disediakan di posko rumah singgah Mal Pelayanan Publik Pekanbaru  ada oksigen, obat-obatan dan alat pengasapan.

Menurutnya, untuk tingkat kunjungan semakin hari semakin banyak,  dan rata-rata mereka yang memang saat kejadian tidak jauh dari posko makanya langsung mampir. Namun belum ada yang menginap atau di rujuk. Semua bisa selesai dan ditangani di posko.

"Hari ini yang datang ke posko lebih 20 an agak banyak dari kemarin," ujarnya.

Posko ini sambung dia dibuka tiap hari selama masih ada kabut asap, mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB.

"Rata-rata yang datang setelah diberi obat dan penanganan bisa langsung pulang, jadi belum ada yang nginap atau dirujuk," pungkasnya.

Perlu diketahui  Pemerintah Kota Pekanbaru kini sudah membuka sebanyak 21 rumah singgah dan 22  posko layanan penanggulangan dampak kabut asap bagi masyarakat. Lokasinya tersebar di 12 kecamatan se-Pekanbaru. Untuk pelayanan kesehatan seluruh Puskesmas dan satu Rumah Sakit Madani juga siaga  melayani masyarakat. Semua dilayani secara gratis. Masyarakat yang alami keluhan diminta agar segera memanfaatkan posko dan rumah singgah yang disediakan.

Baca juga: Karhutla Riau - Kabut asap terasa hingga masuk ke rumah sakit di Pekanbaru

Baca juga: Polda Riau tetapkan 53 tersangka pembakar lahan

 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025