Jakarta (Antarariau.com) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan menyewa satelit internet berkecepatan tinggi pada 2019 untuk sementara waktu guna mempercepat layanan ke berbagai instansi seperti sekolah, desa dan puskesmas yang belum terakses internet, sebelum meluncurkan satelit sendiri pada 2021-2022.
Menurut Rudiantara di Jakarta, Rabu, pemerintah telah mengagendakan proses dimulainya peluncuran satelit internet berkecepatan tinggi pada 2018 dan diperkirakan peluncuran satelit baru akan dilakukan pada akhir 2021 atau awal 2022.
"Pada 2018 kita akan tetapkan siapa yang akan menjadi badan usaha untuk merancang membangun, meluncurkan dan mengoperasikan satelit, yang satelitnya diluncurkan perkiraannya akhir 2021 atau awal 2022," katanya.
Untuk itu, sebelum, satelit berkecepatan tinggi yang diluncurkan oleh Indonesia tersebut mengangkasa, pihaknya akan menyewa satelit pada 2019. Sehingga nantinya, ketika satelit telah diluncurkan dan mengangkasa, maka layanan dapat dipindahkan dengan cepat.
Dengan demikian, menurut dia, hal ini akan mempercepat layanan internet berkecepatan tinggi yang dibutuhkan oleh berbagai instansi seperti sekolah dan madrasah, puskesmas, Polres, Polsek, Kodim maupun desa yang kini belum memperoleh akses.
"Lumayan itu ada waktu tiga tahun, nanti kita cari satelit siapa yang bisa kita sewa, jadi setelah satelit kita di atas tinggal memindahkan ke satelit kita, karena kan layanan ini harus secepat-cepatnya, infrastruktur harus dibangun secepat-cepatnya, agar kita bisa kompetisi," katanya.
Ia mengatakan, pada 2019 secara bertahap berbagai instansi tersebut akan terlayani sehingga pada 2024 nantinya semua sudah harus terhubung dengan internet berkecepatan tinggi.
Menurut dia, terdapat sekitar 140-150 ribu titik baik sekolah, puskesmas maupun desa yang nantinya terhubung dengan internet kecepatan tinggi.
Sementara itu, antena yang menjadi pendukung untuk internet di titik tersebut, nantinya harus diproduksi di daerah-daerah untuk mengembangkan perekonomian.
"Bayangkan 140 ribu-150 ribu antena kita butuhkan, kalau harga antena satu Rp2 juta, Rp3 juta, sudah berapa ratus miliar akan kita sebar ini ke daerah," katanya.
Berita Lainnya
Menkominfo: 2019, Harga Ponsel 4G Berkisar Rp400 Ribu
12 February 2017 11:30 WIB
Australia akan tinjau kembali kontrak sewa pelabuhan untuk perusahaan China
03 May 2021 12:40 WIB
Pemko Pekanbaru Akan Pidanakan Pelaku Sewa Kios Ilegal Pasar Rumbai
30 August 2017 15:50 WIB
Pemprov Riau Akan Sewa 200 Mobil Dinas
05 January 2011 15:42 WIB
PLN Riau Akan Sewa Sejumlah Pembangkit
19 June 2010 17:24 WIB
SpaceX kembali luncurkan 23 satelit internet Starlink tambahan ke orbit
08 December 2023 14:25 WIB
SpaceX dikokonfirmasi kembali luncurkan 56 satelit internet Starlink ke luar angkasa
24 June 2023 13:57 WIB
SpaceX luncurkan lagi 21 satelit internet Starlink generasi kedua ke luar angkasa
20 April 2023 13:00 WIB