Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operasional Region (MOR) I mencatat Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite sudah mampu menguasai 60 persen pasar di Riau sejak di luncurkan ke tahun 2015 lalu.
"Produk ini semakin diminati masyarakat Provinsi Riau sebagai bahan bakar kendaraan roda dua maupun empat, mengingat kualitasnya yang baik bagi kendaraan", kata Sales Executive Retail XI MOR I - Riau PT Pertamina (Persero) Angga Yudiwinata Putra di Pekanbaru, Minggu.
Menurut Yudiwinata setiap tahun permintaan Pertalite di pasar wilayah MOR I yang meliputi Aceh Sumut, Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau terus meningkat. Trend penggunaan awalnya 10 persen pada semester pertama 2016 dengan harga yang ekonomis, permintaan meningkat drastis.
"Kini porsi penggunaan Pertalite sudah 60 persen di wilayah MOR I, sisanya Premium dan Pertamax," bebernya.
Sementara itu Riana Handayani (34) warga Jalan Kemuning, Kecamatan Senapelan Pekanbaru beralih menggunakan Pertalite setelah diperkenalkan di Provinsi Riau.
"Mobil saya keluaran tahun 2010, kini lebih nyaman pakai pertalite, " kata dia.
Akhirnya setelah Pertalite dipasarkan dan mencoba menggunakan bahan bakar varian baru ini, ia terus menggunakan Pertalite.
"Banyak pertimbangan untuk menggunakan bahan bakar Pertalite dengan berbagai kelebihannya", tuturnya.
Kelebihannya antara lain sebut ibu dari seorang putri berusia balita ini, dari faktor penggunaan justru tidak dirugikan, sebab setelah digunakan untuk seputar dalam kota malah lebih hemat, kilometer yang dilintasi jauh lebih panjang.
"Saat ini saya pakai Pertalite isi penuh Rp250.000, justru bisa melaju lebih lama," tambahnya.
Oston warga Rumbai membenarkan sejak pakai Pertalite perjalanan lebih hemat. Ia mengaku kalau pergi jalan jauh misalkan keluar kota apalagi antar provinsi lebih memilih Bahan Bakar berwarna hijau terang itu.
"Untuk pemakaian jarak jauh dengan menggunakan Pertalite bisa 9,3 kilometer perliternya," tutur dia.
Selain itu mesin suaranya agak halus dan terasa ringan saat pakai Pertalite. Memang ada selisih harga tetapi justru bisa lebih hemat dari sisi jarak tempuhnya.
Pertalite merupakan bahan bakar jenis baru yang diproduksi Pertamina. Bahan bakar varian baru ini memiliki kualitas lebih sebab kadar Research Oktan Number (RON) 90.
Berdasarkan uji tes Pertalite dapat dikatakan bahwa penggunaan bahan bakar berwarna hijau terang ini akan membuat pemakaian kendaraan lebih irit. Sebab ia memiliki RON tinggi, yaitu 90.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, dalam testimoninya saat peluncuran Pertalite 2015, ini merupakan produk lebih bersih dan ramah terhadap lingkungan. Kualitasnya yang bagus sangat cocok dengan segala jenis kendaraan.
Keunggulan Pertalite adalah membuat tarikan mesin kendaraan menjadi lebih ringan. Zat adiktif yang diberikan pada BBM ini menjadikan ia berkualitas.
Bilangan oktan atau RON merupakan angka yang menunjukkan kekuatan tekanan atau kompresi BBM terhadap mesin. Semakin tinggi kadarnya akan berdampak baik terhadap kinerja kendaraan.
Dengan Bahan Bakar beroktan tinggi, residu atau kotoran sisa pembakaran pada mesin bisa diminimalisir. Dari kandungan oktan dan harga, hampir menyerupai Pertamax dengan RON 92.
Pertalite merupakan Bahan Bakar baru yang diluncurkan Pertamina di akhir Juli 2015 untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang
Spesifikasi BBM RON 90.
Dari sisi teknologi sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata bisa mengonsumsi BBM RON 90-92. Pembakarannya lebih sempurna karena memiliki RON 90. Dibanderol dengan harga ekonomis untuk pembakaran pada mesin yang lebih baik. Bahan Bakar jenis Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.
Dari segi polusi Pertalite menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara). Untuk pembuatan memiliki kandungan Sulfur maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm. Wujud berwarna hijau terang.
Pertalite jenis gasoline ini diciptakan menangkap peluang pasar dimana seiring waktu berjalan dibutuhkannya Bahan Bakar berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
"Kita hadirkan produk Pertalite dengan harga terjangkau, sehingga segala lapisan masyarakat tetap bisa menikmati bahan bakar berkualitas bagi kendaraan mereka," ucap Yudiwinata.
Upaya memperkenalkan Pertalite ke pasar oleh Pertamina bukan tanpa tantangan, melalui berbagai program dalam event baik lokal maupun nasional terus gencar dilakukan, bahkan melalui promo khusus dan aneka potongan harga atau diskon diberikan agar konsumen mau mencoba dan akhirnya secara sadar menjadi pengguna sebab merasakan langsung manfaatnya.
Distribusi Pertalite kini dilakukan di seluruh SPBU dan mulai menyeluruh, bahkan hingga pelosok.
"Kini ketersediaan produk Pertalite sudah 97 persen di SPBU di Provinsi Riau," ujar Yudiwinata.
Berita Lainnya
CORE: Tepat, penjualan BBM Pertamax ikuti harga pasar
21 March 2022 14:36 WIB
Kapal motor pengangkut BBM terbakar di dermaga Pasar Baru, Kalbar
26 March 2019 11:20 WIB
Pengamat: Harga BBM Mestinya Sesuai Pasar
17 September 2018 3:10 WIB
Ini Proyeksi Pasar Toyota 2016, Turunnya BBM Diharapkan Tingkatkan Penjualan
15 January 2016 14:20 WIB
Pemkot Pekanbaru: Ada Pasar Murah Pascakenaikan BBM
19 November 2014 12:10 WIB
Legislator: Lakukan Operasi Pasar Cegah Penimbunan BBM
28 August 2014 8:22 WIB
Rumah sakit otak dan jantung di lahan 10 Ha segera dibangun di Pekanbaru
18 December 2024 7:52 WIB
Dishub Provinsi Riau petakan titik jalan rawan kecelakaan selama Nataru
18 December 2024 7:51 WIB