Sensus Ekonomi Riau 2016 Alami Kenaikan 44,1 Persen

id sensus ekonomi, riau 2016, alami kenaikan, 441 persen

Sensus Ekonomi Riau 2016 Alami Kenaikan 44,1 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau merekap jumlah usaha non-pertanian hasil pendaftaran usaha Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) di daerah itu mencapai 527.200 usaha.

"Jumlah usaha ada SE 2016 meningkat sebesar 44,1 persen jika dibandingkan jumlah usaha hasil Sensus Ekonomi 2006 yang tercatat sebanyak 365,9 ribu usaha," kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Riau Tri Wahyu Joko Pratomo, di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, 527.200 unit usaha itu merupakan hasil olah cepat saja akan tetapi hasilnya diyakini tidak akan bergeser jauh dari hasil SE 2016 secara rill nantinya.

Ia mengatakan, hasil SE 2016 secara riil ditargetkan selesai pada Desember 2016, karena banyak mitra yang sudah memberikan dukungan dan bantuan terhadap dokumen yang diolah.

"Namun dari sebanyak 527,200 usaha hasil SE 2016, tercatat sebanyak 193.000 usaha yang menempati bangunan khusus untuk tempat usaha. Sebanyak 334.200 usaha tidak menempati bangunan khusus usaha, seperti pedagang keliling, usaha di dalam rumah tempat tinggal, usaha kaki lima, dan lain sebagainya,"katanya.

Akan tetai jika dilihat berdasarkan kabupaten/kota, Kota Pekanbaru merupakan kota dengan jumlah usaha terbanyak yaitu 104.200. Namun dilihat dari pertumbuhannya, Kabupaten Indragiri Hilir memiliki pertumbuhan usaha terendah yaitu 1,8 persen, sementara Kabupaten Pelalawan merupakan kabupaten dengan pertumbuhan usaha tertinggi yaitu 110,1 persen.

SE merupakan amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dimana penyelenggaraan SE dilaksanakan sepuluh tahun sekali, yaitu tahun yang berakhiran angka 6. SE di Indonesia telah dilaksanakan sebanyak 4 kali oleh Badan Pusat Statistik, diawali pada tahun 1986, ke-dua tahun 1996, dan ke tiga tahun 2006.

Ia menjelaskan, SE merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha atau perusahaan (kecuali sektor pertanian) yang berada dalam batas-batas wilayah suatu negara.

Seluruh informasi yang dikumpulkan bermanfaat untuk mengetahui gambaran tentang struktur ekonomi suatu negara baik menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha. Keberadaan suatu unit usaha/perusahaan akan diidentifikasi oleh petugas lapangan dengan cara mengunjungi setiap bangunan yang berada di wilayah kerjanya, dalam hal ini blok sensus atau subblok sensus.

Sedangkan pendataan karakteristik usaha dan informasi lainnya dari suatu unit usaha dilakukan dengan cara wawancara pemilik/pengelola unit usaha/perusahaan atau penanggung jawab dari aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh unit usaha/perusahaan di tempat atau di bangunan tersebut.

"Pendaftaran Usaha SE 2016 bertujuan untuk, menyajikan data dasar unit usaha/perusahaan dan aktivitas usaha di luar usaha pertanian, menyusun peta dan direktori perusahaan Usaha Menengah Besar (UMB) yang lengkap dan terpadu, memperoleh populasi UMB dan Usaha Mikro Kecil (UMK) menurut wilayah maupun lapangan usaha,"katanya.

Selain itu tujuan SE adalah menyusun kerangka sampel (sampling frame) survei bidang ekonomi, mendapatkan informasi lain seperti penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), sistem waralaba (franchise), serta kepemilikan unit usaha/perusahaan (ownership).

Dalam menghadapi pasar bebas khususnya terkait dengan penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kekuatan dunia usaha perlu dipetakan. Sensus Ekonomi 2016 yang baru saja selesai dilaksanakan oleh BPS menghasilkan informasi awal berupa jumlah usaha di luar sektor pertanian. Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016, jumlah usaha non-pertanian di Provinsi Riau sebanyak 527,2 ribu usaha, atau meningkat sebesar 44,1 persen jika dibandingkan jumlah usaha hasil Sensus Ekonomi 2006 yang tercatat sebanyak 365,9 ribu usaha.

"Dari hasil SE 2016 kiranya tantangan yang dihadapi Provinsi Riau cukup berat di era persaingan bebas, mengingat lebih dari 63 persen usaha tidak menempati bangunan yang khusus diperuntukkan bagi kegiatan usahanya. Untuk itu produktivitas dan daya saing usaha perlu ditingkatkan," katanya.