Tantangan Bagi Mahkamah Kehormatan Dewan

id tantangan, bagi mahkamah, kehormatan dewan

 Tantangan Bagi Mahkamah Kehormatan Dewan

Oleh Budi Setiawanto

Jakarta, (Antarariau.com) - Kontroversi kehadiran Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan sejumlah anggota Dewan lainnya, pada jumpa pers pengusaha yang berminat mencalonkan diri menjadi presiden AS dari Partai Republik Donald Trump di Menara Trump, New York, AS, 3 September lalu, sampai juga ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Media silakan terus memantau kasus ini. Paling cepat seminggu atau dua minggu. Pokoknya secepatnya," kata Ketua MKD Surahman Hidayat pada 7 September lalu, setelah rapat MKD membahas laporan sejumlah anggota DPR seperti Adian Napitupulu, Diah Pitaloka, Budiman Sudjatmiko dan Charles Honoris (Fraksi PDI Perjuangan) tentang dugaan pelanggaran etika Dewan atas kehadiran Setya Novanto beserta sejumlah anggota Dewan dalam jumpa pers Trump itu.

Sebelum memutuskan apakah Setya Novanto dan sejumlah anggota dewan lainnya terbukti melanggar etika atau tidak, maka MKD menghimpun bahan-bahan dan mendengarkan keterangan serta klarifikasi dari berbagai pihak yang hadir dalam pertemuan dan acara Trump itu, termasuk keterangan dari pihak lain.

Dalam laporan pengaduannya, beberapa anggota DPR itu menilai Setnov, panggilan akrab Setya Novanto, dan Fadli Zon melanggar Tata Tertib DPR RI Nomor 1 Tahun 2015, misalnya, Bab II bagian kedua integritas. Antara lain disebutkan, anggota harus menghindari perilaku tidak pantas atau tidak patut yang dapat merendahkan citra dan kehormatan DPR, baik di dalam gedung maupun di luar gedung DPR menurut pandangan etika dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Surahman Hidayat menegaskan MKD tentu telah mengikuti perkembangan atas kasus tersebut dan sejauh ini telah ada pelaporan maupun dukungan atas kehadiran pimpinan DPR dalam acara Trump. Segala hal perkembangan akan dikompilasi dan diklarifikasikan, termasuk apakah peristiwa kehadiran itu disengaja atau tidak direncanakan.

Semula delegasi DPR RI yang berjumlah 14 orang dan dipimpin Setnov, melakukan perjalanan dinas ke AS, untuk memenuhi undangan IPU (Inter Parliamentary Union) menghadiri dan berbicara pada acara The 4th World Conference of Speakers IPU, 31 Agustus hingga 2 September 2015 di New York.

Selain menghadiri acara itu, Setnov dan rombongan juga berkunjung ke Los Angeles untuk menghadiri pertemuan Asosiasi Bisnis Indonesia-AS, serta menghadiri pertemuan bersama Diaspora Indonesia.

Saat masih di New York, Setnov bersama sejumlah anggota Dewan berkunjung ke kantor Trump pada 3 September untuk jamuan makan siang di lantai 26 Menara Trump.

Bersambung ke hal 2 ...