Jakarta (ANTARA) - Tim nasional (timnas) bola basket Indonesia ingin tampil habis-habisan (all-out) melawan Taiwan dalam Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) U-16 Asia Cup 2025, di Buyant Ukhaa Sport Complex, Mongolia, Selasa malam.
Pelatih timnas bola basket u-16 Indonesia Abrizalt Hasiholan mengatakan Benjamin Piet Hernusi dan kawan-kawan bertekad meraih kemenangan perdana, pada pertandingan terakhir grup B di turnamen tersebut.
"Melawan Taiwan tetap berusaha untuk menang dengan selisih 11 poin, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar babak quarter final," kata dia dalam pernyataan tertulis yang dikutip dari Jakarta, Selasa.
Meski sudah dua kali kalah, masing-masing melawan Selandia Baru dan Filipina, dia optimistis skuad Garuda Muda bisa menuai hasil positif pada laga terakhir penyisihan grup nanti.
Dia menyatakan, kekalahan itu membuat peluang Indonesia ke babak selanjutnya semakin tipis. Saat ini Indonesia mengoleksi dua poin dari dua pertandingan grup B.
Sedangkan Selandia Baru memimpin dengan empat angka, kemudian peringkat dua dan tiga ditempati Taiwan dan Filipina dengan angka yang sama yakni tiga poin.
Meski peluang sangat tipis untuk melaju ke babak quarter final, situasi ini tidak membuat pemain timnas patah semangat.
Sebaliknya, lanjut dia, mereka termotivasi dan berusaha bermain maksimal lagi.
Abrizalt menambahkan, jika skenario menang dengan 11 poin melawan Taiwan terwujud dan di saat yang sama Filipina kalah dari Selandia Baru, kans Indonesia terbuka ke quarter final.
"Kami tetap akan kerja lebih effort lagi sampai titik darah penghabisan," ujar dia.
Pada laga melawan Selandia Baru, Minggu (31/8), Indonesia kalah 54-96. Sementara saat bersua Filipina, Senin (1/9), Marshall Farez Al Hadi dan kawan-kawan kembali kalah lewat skor 60-65.
Berdasarkan statistik FIBA kekalahan pertandingan melawan Filipina berlangsung ketat sejak kuarter pertama dan Garuda Muda sempat memimpin poin melalui kolaborasi Benjamin Piet Hernusi, Muhamad Fakhrizal Firdaus, Gede Dio Arghya, dan Marshall Farez.
Bahkan, Indonesia tampil berani dengan permainan cepat dan akurasi tembakan luar yang cukup bagus, sehingga unggul 20-17 pada akhir kuarter pertama.
Namun, pada kuarter kedua kondisi berbalik. Filipina mampu tampil tenang dan mencetak poin dengan perlahan, sehingga berbalik unggul 36-30.
Usai halftime atau saat kuarter ketiga, kedua tim saling mencetak angka dan tidak ada yang mendominasi permainan.
Terbukti, akhir kuarter ketiga tercatat 48-51 alias Indonesia mampu mempertipis ketertinggalan dan Filipina tetap bisa menjaga keunggulan.
Pada kuarter terakhir atau keempat, tensi permainan semakin meningkat dan kedua tim saling bermain lepas.
Dua lemparan bebas (free throw) dari Gede Dio Arghya Naranatha sempat membuat skor imbang 56-56 pada sisa waktu 3 menit 47 detik.
Namun, lay-up dari Nickson Cabanero kembali membuat Filipina unggul 58-56 dan setelahnya Indonesia tidak mampu lagi mengejar ketertinggalan atau sekadar menyamakan kedudukan.
Under basket dari Prince Carino menutup perolehan skor, sekaligus mengantarkan Filipina menang 65-60 atas Indonesia, yang dilatih oleh Parna Abrizalt Hasiholan selaku pelatih kepala.
Muhamad Fakhrizal dan Miracle Christianto sama-sama menyumbang 13 poin untuk timnas bola basket u-16 Indonesia. Sementara Ethank Tan-Chi membukukan 12 poin, lima rebound, satu assist, dan satu steal untuk Filipina.