Pekanbaru (ANTARA) - Di tengah persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand, tim nasional voli pantai putra Indonesia tak hanya fokus pada peningkatan performa atlet utama, tetapi juga mulai menyiapkan proses regenerasi untuk memperkuat kedalaman skuad jangka panjang.
Pelatih tim, Andi Ardiansyah, menegaskan bahwa selain membina pasangan andalan seperti Bintang Akbar/Sofyan Rachman Efendi, pihaknya juga mulai memberikan porsi latihan dan pengalaman bertanding kepada atlet muda yang berpotensi.
“SEA Games adalah target utama, tapi kami juga berpikir ke depan. Kami perlu regenerasi agar ketika pemain senior pensiun, kita tidak kekurangan talenta,” ujar Andi saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Sejumlah pemain muda telah disertakan dalam pemusatan latihan dan akan dipantau dalam turnamen lokal maupun regional. Bahkan, dalam kejuaraan internasional seperti AVC dan Beach Pro Tour, beberapa atlet lapis kedua turut dibawa sebagai bagian dari proses adaptasi dan pematangan mental.
Langkah ini, menurut Andi, merupakan bentuk antisipasi terhadap kebutuhan tim nasional jangka panjang, terutama menghadapi siklus kompetisi yang padat dan tingginya risiko cedera di olahraga luar ruangan seperti voli pantai.
“Persiapan teknis itu penting, tapi menjaga kesinambungan regenerasi jauh lebih penting kalau kita ingin bersaing di level Asia Tenggara dan Asia secara konsisten,” tegasnya.
Selain itu, pemusatan latihan berikutnya yang direncanakan digelar di Bali juga akan melibatkan atlet muda agar mereka terbiasa dengan kondisi kompetisi sebenarnya, termasuk berlatih di pasir pantai alami yang menyerupai kondisi venue di Thailand.
Dengan pendekatan ini, tim voli pantai putra Indonesia berharap tidak hanya meraih prestasi di SEA Games mendatang, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk turnamen internasional lainnya di masa depan.
Baca juga: Sebanyak 79 tim akan bersaing dalam Kejurnas Voli Pantai 2023 di Sentul, Bogor
