Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto kembali menekankan target Indonesia yang tidak hanya ingin swasembada pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia agar bisa membantu negara-negara tetangga dalam misi kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Presiden saat memimpin kegiatan tanam padi serentak bersama 14 provinsi secara nasional di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan, Rabu, sebagai upaya strategis dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan.
"Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Sekarang saja kita sudah bisa bantu negara lain. Kita bantu tetangga-tetangga kita, saudara-saudara kita dari segi kemanusiaan. Kita bantu dan ini sesuatu yang membanggakan. Saya menjadi Presiden sebuah negara yang bukan minta-minta, tapi membantu saudara-saudara yang lain," kata Presiden Prabowo saat memberikan sambutan di lokasi tanam raya di Ogan Ilir, Rabu.
Presiden kembali menekankan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, termasuk harga saham yang fluktuatif, selama Indonesia masih memproduksi pangan untuk rakyatnya sendiri.
Menurut Presiden, Indonesia merupakan negara yang kuat dan kaya akan sumber daya alam. Selain itu, Presiden menginginkan agar kekayaan tidak terpusat dan dinikmati segelintir orang.
Kepala Negara menegaskan bahwa kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
"Enggak usah takut saham naik atau turun. Bapak punya saham? Enggak? Enggak punya saham Bapak? Ya, yang punya saham saya mengerti anda juga berjasa. Tapi selama kita bisa produksi pangan, negara kita aman, enggak usah khawatir. Negara kita kuat, negara kita kaya," kata Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden mengapresiasi seluruh unsur dalam percepatan produksi pertanian, antara lain kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kepala daerah, kelompok tani dan pemangku kepentingan lainnya.
"Saya terima kasih, Menteri Pertanian. Kalau di tentara saya mau naikin pangkat berapa kali? Menteri Pertanian kita memang hitam karena di lapangan terus. Kalau Menteri Pertanian tidak hitam, saya curiga," kelakar Prabowo kepada Menteri Amran Sulaiman.
Dalam keterangan terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa tanam raya kali ini dilakukan secara serentak di 160 kabupaten di seluruh Indonesia.
Mentan menargetkan luas tanam selama April 2025 mencapai 1,3 juta hektare dengan estimasi produksi mencapai 7,5 juta ton gabah.
"Insyaallah produksinya kita target 7,5 juta ton. Kalau menjadi beras itu 3,5 sampai 4 juta ton. Di mana kebutuhan per bulan hanya 2,5 juta ton," kata Mentan.
Selain itu, Mentan menyampaikan bahwa serapan beras sampai April menjadi yang tertinggi selama satu dekade. Kemudian untuk stok beras, Mentan Amran juga menyebut bahwa angka tersebut menunjukkan angka yang tinggi yakni 3 juta ton.
Adapun kegiatan tanam raya ini menjadi simbol semangat baru dalam pembangunan pertanian nasional.
Di bawah arahan Presiden Prabowo, pemerintah menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah prioritas utama dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, kuat, dan berdaulat.
Baca juga: BRK Syariah ikut dukung program pelestarian lingkungan dan swasembada pangan Pemko Pekanbaru
Baca juga: Bulog Banyumas kebut program pengadaan cadangan pangan nasional