Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menekankan bahwasanya ekonomi biru tak terbatas pada perikanan, tetapi mencakup industri perdagangan, transportasi, pariwisata, riset, hingga energi terbarukan.
"Ekonomi biru tidak hanya soal perikanan, tetapi mencakup industri berbasis maritim, seperti perdagangan, transportasi, pariwisata, riset dan edukasi, energi terbarukan, hingga bioteknologi,” ujar Amalia dalam panel diskusi terkait ekonomi biru dalam perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) di Badung, Bali, Selasa.
Adapun tema yang diangkat dalam panel diskusi tersebut, yakni “Unlocking the Blue Economy for Sustainable Growth: Creating Value and Promoting Investment to Improve Productivity”.
Berangkat dari kesadaran akan luasnya sektor yang dicakup oleh ekonomi biru, Amalia mengajak seluruh negara, tidak terbatas kepada negara-negara anggota ASEAN, untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam pengembangan ekonomi biru.
Ia meyakini, ekonomi biru dapat berkontribusi dalam memberikan nilai tambah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.
"Kami siap. Indonesia dan ASEAN, tentu saja, siap untuk berkolaborasi dengan negara mana pun dalam rangka mengembangkan ekonomi biru,” ucap Amalia.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan, ekonomi biru atau blue economy dapat menjadi menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Implementasi ekonomi biru disebut dapat turut menggerakkan berbagai industri, khususnya di bidang kelautan.
Dengan Blue Economy Roadmap, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi ekonomi maritim terhadap PDB Indonesia dari 7,6 persen menjadi 15 persen pada tahun 2045.
Suharso menyatakan Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk menerapkan (Ekonomi Biru) dan mencapai target 10 persen kawasan perlindungan laut (Marine Protected Areas/MPA) pada tahun 2030.
Di samping itu, ekonomi biru diyakini mampu menciptakan 12 juta lapangan kerja baru pada 2030, yang terbentuk dari pengembangan industri yang sudah berjalan, maupun industri-industri baru yang akan tercipta seiring implementasi dari ekonomi biru.
Baca juga: Roadmap hilirisasi kelapa jadi momentum bangkitkan geliat kelapa di Inhil
Baca juga: Indonesia targetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen-5,6 persen pada 2025
Berita Lainnya
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Wapres Gibran tinjau lokasi proyek pengolahan limbah di Penjaringan Jakut
24 October 2024 16:45 WIB
IHSG Kamis sore ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
24 October 2024 16:36 WIB
Kementerian ATR/BPN mulai lakukan pendataan lahan program tiga juta rumah
24 October 2024 16:26 WIB
Nilai tukar rupiah menguat 27 poin, analis: Tidak ada sentimen khusus
24 October 2024 16:16 WIB
Menteri PKP: Bank Tanah menjadi kunci utama pelaksanaan Program 3 Juta Rumah
24 October 2024 15:59 WIB
PWI Pusat Zulmansyah Sekedang lakukan "kick off" HPN 2025 Riau di Anjungan TMII
24 October 2024 15:52 WIB
Ratusan siswa berkumpul di depan gerbang Akmil untuk sambut Presiden Prabowo
24 October 2024 15:32 WIB