Pekanbaru (ANTARA) - Sektor swasta dinilai mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon dunia dan mendukung pencapaian target net-zero emisi, khususnya di kawasan ASEAN. Hal ini dibahas dalam ASEAN Business Investment Summit (ABIS) di Jakarta, Minggu (3/9), rangkaian forum bisnis yang digelar menjelang KTT ASEAN pada 5 hingga 7 September.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper unit operasional APRIL Group Sihol Aritonang mengatakan bahwa perubahan iklim menimbulkan risiko bagi dunia usaha saat berbicara pada diskusi panel bertajuk "Dekarbonisasi Asia Tenggara: Memetakan Jalan ASEAN Menuju Masa Depan Net-Zero". Dan perusahaan meresponsnya dengan serangkaian upaya nyata.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasional APRIL Group, Sihol Aritonang menjadi salah satu pembicara pada sesi panel Decarbonizing Southeast Asia: Charting ASEAN's Pathway to a Net Zero Future, dalam ajang ASEAN Business Investment Summit (ABIS) di Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Seperti diketahui, APRIL merupakan salah satu produsen serat, pulp, dan kertas terbesar di dunia yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, dan terkenal dengan produknya, PaperOne yang dipasarkan hingga ke 110 negara.
APRIL melakukan banyak hal sebagai bagian dari komitmen net-zero, termasuk melakukan dekarbonisasi di seluruh area operasinya, meningkatkan produktivitas lahan sejalan dengan konsep pengelolaan hutan berkelanjutan, dan menerapkan rencana restorasi dan konservasi.
"Dari sisi pengelolaan lahan, cara kami dalam mengurangi emisi karbon adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan dan memperkuat komitmen konservasi dan restorasi. Dari sisi operasional, kami melakukan dekarbonisasi di seluruh aspek operasional dengan berinvestasi pada teknologi dan sains," kata Sihol dalam panel.
Dari sisi operasional, APRIL mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan dalam aktivitas pabrik sejalan dengan target Climate Positive pada komitmen keberlanjutan APRIL2030. Saat ini tingkat pemanfaatan energi terbarukan telah mencapai 88,6% mendekati target 90%. Instalasi panel Surya (solar panel) sebesar 11 MW dari target 50 MW memainkan peran penting dalam pencapaian ini.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasional APRIL Group, Sihol Aritonang menjadi salah satu pembicara pada sesi panel Decarbonizing Southeast Asia: Charting ASEAN's Pathway to a Net Zero Future
Secara keseluruhan, perusahaan telah mencapai pengurangan intensitas emisi karbon produk sebesar 22% dari target tahun 2030 sebesar 25%. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, meningkatkan efisiensi energi dalam operasional dan penggunaan bus listrik di lingkungan kerja perusahaan.
FOLU Net Sink Indonesia Sihol mengatakan upaya mencapai net zero emission di APRIL juga bertujuan untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia di sektor kehutanan untuk mencapai status net sink pada tahun 2030, yang juga dikenal sebagai FOLU (Forest and Other Land Use) Net Sink.
"Upaya kami juga selaras untuk mendukung tercapainya agenda iklim FOLU net Sink melalui kegiatan konservasi restorasi, dan pengelolaan lahan yang bertanggung jawab," ujarnya.
Melalui Komitmen Keberlanjutan APRIL tahun 2030, APRIL bertujuan untuk meningkatkan produktivitas serat di perkebunan yang dikelola untuk industri (HTI) sebesar 50%. Saat ini, peningkatan produktivitas serat tercatat sebesar 13% dari tahun 2019 hingga 2022.
APRIL juga memiliki komitmen 1 for 1, yakni mengkonservasi setiap 1 hektar lahan dari setiap 1 hektar lahan yang dikelola untuk produksi. Saat ini progres komitmen tersebut telah mencapai 80% dan akan mendorong terwujudnya tujuan 100%. Hal ini didukung oleh komitmen pendanaan sebesar $1 per ton produksi, memastikan pendanaan berkelanjutan untuk upaya konservasi dan restorasi.
Salah satu program dari komitmen 1 for 1 yang dijalankan APRIL adalah program restorasi terbesar di Sumatera, Restorasi Ekosistem Riau (RER), yang mencakup area seluas 150.000 hektar atau setara dua kali luas Singapura.
“RER menjadi bukti nyata bahwa solusi berbasis alam tidak hanya memberikan manfaat untuk berkontribusi terhadap pencegahan iklim. Akan tetapi, juga memberikan banyak manfaat sosial-ekonomi dan lingkungan, seperti perlindungan keanekaragaman hayati, menjaga ekosistem, dan mendukung penghidupan berkelanjutan,” papar Sihol.
Selain berbagai upaya tersebut, APRIL juga berinvestasi dalam pembangunan empat menara emisi gas rumah kaca (GRK) dan peralatan pemantauan. Investasi ini dilakukan agar APRIL dapat memahami sepenuhnya dinamika emisi GRK di berbagai jenis penggunaan lahan yang menjadi panduan dalam mitigasi iklim dan mendukung praktik pengelolaan lahan gambut yang terbaik.
Sebagai informasi, selain Sihol, sesi panel tersebut juga diikuti oleh Presiden Canada-ASEAN Business Council (CABC) Wayne Farmer, Presiden Kasikornbank Thailand Pipit Aneaknithi, Chief Sustainability Officer Standard Chartered Bank Marisa Drew, Managing Director Glasgow Financial Alliance untuk Net Zero Yuki Yasui, serta Wakil Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indika Energy Azis Armand
Berita Lainnya
Presiden Jokowi minta dalam setiap pembangunan di Papua harus dikawal TNI/Polri
21 September 2024 14:07 WIB
Aktris Ratu Sofya bersemangat untuk ikut lomba 17-an
14 August 2024 12:23 WIB
Meski ada latihan militer, Pemimpin Taiwan katakan siap kerja sama dengan China
27 May 2024 13:24 WIB
Zayn Malik dikabarkan akan merilis album baru bertajuk "Room Under The Stairs"
14 March 2024 12:09 WIB
Menperin Agus Gumiwang targetkan ekspor mobil tahun 2024 naik hingga 20 persen
15 February 2024 14:40 WIB
Selama pameran di Mal SKA, BRK Syariah terima pendaftaran haji dan umrah
21 October 2023 10:57 WIB
MK tolak permohonan uji materi mengenai batas usia capres-cawapres
16 October 2023 14:21 WIB
Harga minyak naik tipis di awal Asia, pasar fokus ke terbatasnya pasokan
14 September 2023 11:26 WIB