Selatpanjang (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti masih ada yang belum tersentuh jaringan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Daerah itu tepatnya berada di Dusun Kelapa sampai Dusun Cempedak RT 05 RW 02, Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat. Sejak Indonesia merdeka hingga kini sudah berusia 78 tahun, rumah warga yang jaraknya jauh harus menumpang aliran listrik di rumah tetangga.
"Selama ini kami hanya menumpang dengan tetangga, dan harus membeli kabel listrik. Itupun hanya untuk penerangan saja, tidak bisa digunakan untuk menonton televisi bahkan peralatan listrik lainnya," ungkap Usman, warga setempat di Desa Bokor.
Anggota DPRD Kepulauan Meranti Dapil 3 (Rangsang Barat, Rangsang Pesisir dan Tebingtinggi Barat), Sopandi juga berucap demikian. Ia mengatakan, hampir 1,5 kilometer kawasan di Desa Bokor dan terdapat ratusan rumah tidak ada jaringan listrik.
"Masyarakat hanya mengandalkan tiang kayu sebagai sandaran kabel listrik. Itupun usia kayu sudah tidak tahan lama," katanya kepada ANTARA, baru-baru ini.
Meski demikian, pihak desa setempat juga telah mengajukan usulan ke PT PLN (Persero) ULP Selatpanjang dan Pemkab Meranti melalui Bagian Ekonomi terkait permintaan pemasangan jaringan listrik, sehingga daerah tersebut bisa menikmati penerangan yang maksimal.
"Saya berharap pihak PLN cepat tanggap dan bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Karena listrik adalah kebutuhan utama. Kalau ini dibiarkan berlarut akan berpengaruh langsung dengan ekonomi masyarakat," ujar pria yang akrab disapa AtahPandiasal Desa Bokor itu.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Kepulauan Meranti, Herlim tidak menampik soal masih adanya sejumlah wilayah di Kecamatan Rangsang Barat yang belum ada jaringan listrik. Bahkan pihaknya saat ini juga sedang melakukan inventarisasi desa-desa mana saja yang menjadi prioritas.
"Bagi desa-desa yang masih ada wilayahnya yang belum terjangkau jaringan listrik, kita minta bantu agar bisa memberikan data ke kami dan nanti dijadikan usulan ke provinsi dan pusat. Sebab (soal realisasi) itu urusannya mereka, nanti kami yang mengkoordinasikan ke sana melalui usulan tersebut," kata Herlim.
Selain itu, pihak juga telah meminta data ke setiap kecamatan terkait rumah tangga yang sudah dan belum teraliri listrik. Tahun 2024, Pemkab Meranti akan mengusulkan pembangunan jaringan listrik secara menyeluruh ke Kementerian ESDMuntuk desa yang belum tersentuh listrik.
Baca juga: Peduli keselamatan, PLN Riau dan Kepri edukasi stakeholder dan masyarakat Pekanbaru
"Kita ada agenda melakukan audiensi dengan kementerian dalam pekan ini. Kalau ada data-data tersebut, itu nanti yang kita sodorkan," ucap Herlim.
Terpisah, Manager PT PLN (Persero) ULP Selatpanjang Richard Tambunan ketika dikonfirmasi menuturkan, pihaknya sudah melakukan survei di lapangan. Diakui dia, wilayah yang dimaksud memang masih menggunakan batang kayu untuk penyangga kabel listrik.
"Iya, kami sudah melakukan survei di lapangan. Dan saat ini sedang menunggu tiang dari Dumai untuk memenuhi usulan desa belum yang masuk jaringan listrik. Namun, kami tidak bisa memastikan kapan tiang tersebut akan datang, yang pasti tahun 2022 sudah kita ajukan," ungkapnya, Senin.
Ia menyebutkan, untuk sementara desa bisa menggunakan tiang yang tidak terpakai dari wilayah yang sudah teraliri listrik dengan menyurati pemda setempat. Kemudian PLN akan membantu melakukan pemasangan.
"Mana tahu ada tiang-tiang yang tidak terpakai, jadi pihak desa bisa menyurati ke Pemda untuk penggunaan tiang tersebut, dan Pemda menyurati ke kami biar bisa dibantu pemasangannya. Karena di desa lain membuat seperti itu juga menjelang tiang datang dari Dumai," pungkasnya.
Baca juga: GM PLN UID RKR dan GM PLN UIP3B Sumatera tinjau kesiapan pasokan listrik di Pekanbaru
Berita Lainnya
163 Desa di Riau Belum Teraliri Listrik, PLN Targetkan 2019 Tuntas
25 May 2018 15:05 WIB
Legislator minta Pemda perbaiki dua jalan poros di Rangsang Barat yang rusak
28 April 2023 19:47 WIB
Dinilai tak untungkan daerah produsen, Sopandi desak UU DBH Migas direvisi
23 December 2022 14:44 WIB
Minta porsi DBH ditinjau kembali, Sopandi minta kepala daerah hingga DPR asal Riau bersatu
13 December 2022 17:25 WIB
Pendangkalan sungai bikin banjir di Meranti tak surut, Pemprov diminta turun tangan
05 December 2022 15:17 WIB
Akses ke pelabuhan roboh, guru dan siswa di Meranti ini terpaksa meliburkan diri
15 July 2022 14:38 WIB
Sopandi minta Pemda Meranti optimalkan perpres 43 tahun 2020 untuk infrastruktur daerah perbatasan
12 May 2022 14:28 WIB
Ketua DPRD Meranti minta pemerintah tak cuek dengan sawah terendam rob
14 December 2021 14:43 WIB