BBKSDA Riau berbagi tips untuk mengusir gajah secara aman

id Gajah rusak kebun warga,Gajah riau

BBKSDA Riau berbagi tips untuk mengusir gajah secara aman

Salah seorang pemilik kebun yang menunjukkan jejak kaki gajah yang merusak kebunnya. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Masyarakat dapat mengantisipasi kedatangan gajah dengan melakukan bunyi-bunyian dari jarak jauh,
Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau meminta agar warga dapat mengerti apabila gajah sumatera melintas di wilayah desa.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau M. Mahfud di Pekanbaru, Rabu sore, berkaitan dengan gajah yang merusak ratusan tanaman warga di Jalan Tengku Maharani, Kelurahan Maharani, Rumbai Barat, Rabu dini hari.

Disebutkan Mahfud, gajah tersebut merupakan kelompok gajah 11 dari kantong gajah Petapahan. Beberapa desa di sekitar kebun yang dirusak gajah seperti Desa Maharan dan Desa Karya Indah memang seringkali dilewati kelompok gajah 11 tersebut.

"Memang gajah ini sifatnya makan sambil. Gajah juga termasuk binatang nokturnal yang aktivitasnya lebih banyak di malam hari. Saat siang hari mereka beristirahat atau berteduh," sebutnya.

Walaupun kejadian serupa telah terjadi berulang kali, Mahfud meminta pengertian warga. Sebab, menurutnya, lingkungan tersebut juga bagian dari habitat satwa dilindungi tersebut.

"Kami mengimbau masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis. Diharapkan masyarakat dapat mengantisipasi kedatangan gajah dengan melakukan bunyi-bunyian dari jarak jauh. Tujuannya untuk mendorong gajah tidak melintas di kebun mereka," lanjut Mahfud.

Selain itu diketahui posisi terakhir dari kelompok gajah 11 ini telah berada di sekitar Taman Hutan Raya (Tahura).

"Berdasarkan hasil pemetaan petugas di lapangan, diketahui gajah berada sekitar 3 kilometer dari kawasan Tahura. Mudah-mudahan gajah ini mengarah ke Tahura," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui warga mengeluhkan rombongan gajah sumatera yang merusak ratusan tanaman di Jalan Tengku Maharani, Kelurahan Maharani, Rumbai Barat.

Salah seorang pemilik kebun bernama Nurman Wathon menyebutkan satwa berbelai tersebut memasuki kebunnya saat ia tengah tidur. Akibatnya sejumlah tanaman pepaya, pisang dan kelapa rusak. Padahal tanaman tersebut telah siap untuk dipanen.

Warga berharap pihak terkait dapat segera menangani permasalahan ini dan ingin gajah tak lagi masuk ke pemukiman warga.