Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Maulana Yusran mengatakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi salah satu faktor okupansi atau keterisian kamar hotel di momen libur Tahun Baru Imlek kali ini mengalami peningkatan.
"Pertama, Imlek tahun ini kan tidak ada pembatasan pergerakan atau PPKM sama sekali. Tentu kita perhatikan tuh cukup excited ya masyarakat untuk merayakan Imlek. Yang tidak merayakan Imlek juga mereka melakukan perjalanan liburan," ungkap Maulana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Maulana menjelaskan bahwa momen libur Imlek kali ini juga bisa menjadi tambahan insentif setelah libur akhir tahun kemarin. Sehingga, target okupansi pada Januari bisa terpenuhi dengan baik.
"Kalau bicara target, kalau bulan Januari ini kita minggu pertama itu baru selesai konteks liburan akhir tahun. Dengan adanya Imlek ini jadi sebagai tambahan liburan. Walaupun Imlek tidak bisa menyamakan pergerakan akhir tahun. Namun tetap destinasi yang dekat dari daerah asal mereka cukup menarik. Contoh misalnya Jakarta itu dengan Bogor atau puncak," ujarnya.
Di tahun Kelinci Air ini, Maulana juga menyampaikan bahwa pihaknya sangat optimistis akan terjadi peningkatan karena pencabutan PPKM. Walaupun demikian, Maulana juga tak memungkiri bahwa pihaknya juga masih tetap berhadapan dengan berbagai tantangan lain, salah satunya adalah potensi krisis global.
"Kami tentu sebenarnya di tahun 2023 ini memang sangat optimis. Yang paling utama kan PPKM-nya dicabut. Karena kita tahu, kalau bicara soal sektor pariwisata itu, kita bicara pergerakan dan kegiatan di masyarakat," ungkap Maulana.
Ia pun berharap di tahun ini, PHRI bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendorong pergerakan wisatawan domestik agar kegiatan di sektor pariwisata tetap tumbuh, meski terdapat tantangan eksternal.
Harapan itu, menurut dia, dapat diwujudkan melalui adanya program untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata yang sempat terdampak selama pandemi, melalui regulasi atau kebijakan yang kondusif.
"Selain wisatawan mancanegara, wisatawan domestik itu bisa benar-benar kita fokuskan untuk bagaimana mengembangkan pergerakannya, itu juga pasti akan sangat-sangat membantu. Bisa menjawab tantangan yang ada. Karena tantangan global crisis dan segala macamnya ini kan masalahnya ada di daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Pertamina jamin stok BBM saat libur Imlek di Riau
Baca juga: Jelang Imlek, Polres Meranti periksa vihara dan pelabuhan
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB