Jakarta (ANTARA) - Mereka yang menyemprotkan parfum di salah satu bagian kulit lalu menggosok-gosoknya sebenarnya demi menghasilkan pengalaman mendapatkan lapisan aroma tertentu yang ada di dalam sebuah parfum, menurut Head of Marketing Alchemist Reina Triswan.
"Itu preferensi. Hanya, yang membuat digosok itu mungkin berbeda experience-nya dengan kalau tidak digosok adalah layer wanginya bisa jadi lebih cepat keluar yang end notes-nya di awal," ujar dia dalam Media Preview "Alchemist Out West, Extrait de Parfum" di Jakarta, Senin.
Menurut Reina, sebagai pencinta wewangian, terkadang seseorang ingin mengetahui berbagai perubahan wangi yang dapat muncul saat parfum baru disemprotkan, lima menit setelahnya atau hingga satu jam kemudian.
"Dengan gosokan itu, membuat wangi yang seharusnya datang sejam kemudian, munculnya sekarang," kata dia.
Sementara itu, pakar parfum asal Prancis Francis Kurkdjian tidak merekomendasikan seseorang menggosok misalnya kedua pergelangan tangan yang sudah disemprotkan parfum.
Menurut dia, seperti disiarkan Vogue beberapa waktu lalu, gesekan yang diciptakan dengan menggosok dapat memanaskan kulit yang menghasilkan enzim alami dan mengubah arah aroma. Dia mengatakan lapisan atas dan tengah merupakan bagian yang paling terpengaruh.
Untuk memastikan wangi parfum dapat bertahan lebih lama di kulit, dia menyarankan orang-orang menyemprotkan parfum pada kedua pergelangan dan biarkan cairan meresap, tanpa melakukan apa-apa pada pergelangan tangan setelahnya.
Baca juga: Empat hal yang perlu dipertimbangkan sebelum beli parfum secara daring
Baca juga: Oriflame rilis parfum terbaru terinspirasi dari musim semi Swedia