Jakarta (ANTARA) - Bersikap tenang dan tak memperlihatkan sikap menghakimi penting dalam merespons orang terdekat yang punya keinginan untuk bunuh diri, kata psikolog Rininda Mutia dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia.
"Kita pastikan diri kita tenang dulu sebelum kita memberikan respons apa pun kepada orang tersebut, jangan panik karena dikhawatirkan keluar sesuatu yang menghakimi," kata Rininda kepada ANTARA, dikutip Minggu.
Ketika respons yang muncul terkesan menghakimi, bisa jadi orang yang bersangkutan malah menutup diri dan enggan untuk bercerita sehingga sulit untuk membantunya.
"Yang menghakimi itu seperti apa? 'Kenapa kamu mau bunuh diri? Itu kan dosa.' Wah, itu sudah pasti dia enggak akan cerita," kata psikolog itu.
Mulailah merespons dengan menanyakan kabar yang bersangkutan, tanyakan kabarnya secara umum juga apa yang dia rasakan. Dia tidak menyarankan untuk blak-blakan bertanya soal keinginan untuk merenggut nyawa sendiri, melainkan perlahan membuat mereka mau mengungkapkan perasaannya.
"Ketika dia udah lumayan banyak cerita, baru kita singgung hal tersebut. 'Saya lihat di sosial media kamu, kamu upload hal seperti ini, apa yang kamu rasakan?' baru mengarah ke sana," ia mencontohkan.
Setelah itu, Anda bisa bertanya bantuan seperti apa yang bisa diberikan kepada mereka. Menurut Rininda, hal tersebut penting untuk ditanyakan agar mereka bisa merasa lebih baik. Bersabarlah sebelum menawarkan bantuan. Lebih baik membiarkan orang tersebut mengutarakan seperti apa pikiran, perasaan dan harapannya.
"Jangan kita langsung ‘menyerang’ dia dengan berbagai bantuan. Walaupun niatnya bagus, belum tentu itu yang dia harapkan," jelas dia.
Ia menuturkan, ketika muncul pikiran untuk bunuh diri, seseorang harus berinteraksi dengan orang lain. Umumnya, pikiran tersebut muncul ketika seseorang sedang sendirian, tidak ada kegiatan dan sedang merasa kosong.
Jika orang terdekat Anda terlihat sedang kesepian, beri bantuan dengan menemaninya. Mungkin saja pikiran itu muncul karena seseorang sedang merasa masalah berat yang dirasa tak sanggup ditanggung hingga rasa sakit itu ingin dihilangkan lewat bunuh diri.
Kehadiran seorang teman yang peduli dan bisa membantu kurangi beban lewat dukungan penting dalam mengikis keinginan untuk bunuh diri. Ketika tahu dirinya tidak sendirian dan ada yang bersedia untuk membantu, seseorang akan merasa bisa melangkah maju meski ditimpa masalah. Namun, berikanlah bantuan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan orang tersebut.
"Jangan tabu membicarakan bunuh diri dan juga jangan menghakimi, itu sih yang penting."
Hindari ucapan berbau motivasi yang justru membuat kita memikirkan orang lain, bukan memikirkan perasaan orang tersebut. Ucapan seperti itu malah membuat dia merasa tidak ada yang memahami perasaannya.
"Bunuh diri itu tentang dirinya ya, kalau kita ngomong 'coba kamu lihat pasangan kamu, orangtua kamu, anak kamu dan sebagainya, malah seperti kita tidak sedang memikirkan dia dan dia merasa yang diperhatikan adalah orang lain."
Sebaiknya, fokuslah terhadap orang yang bersangkutan, tentang apa yang dia rasa, pikir dan harapkan.
Berita Lainnya
Karyawan bank BUMN ditemukan tewas di tol Dumai-Pekanbaru, diduga bunuh diri
16 December 2024 20:25 WIB
TNI AU beri pendampingan psikologi untuk cegah aksi bunuh diri di kalangan remaja
28 October 2024 15:18 WIB
ODGJ di Meranti berulah sampai mencoba bunuh diri,
26 July 2024 18:17 WIB
Dua gol bunuh diri bantu kemenangan 4-0 Real Madrid atas Celta Vigo
11 March 2024 6:44 WIB
Warga Rupat temukan mayat terapung di sungai, diduga bunuh diri
20 February 2024 19:36 WIB
Erick Thohir apresiasi petugas KAI yang telah mencegah percobaan bunuh diri seorang perempuan
05 September 2023 12:57 WIB
Aksi bom bunuh diri saat acara parpol di Pakistan tewaskan 40 orang
31 July 2023 11:35 WIB
Dilaporkan bunuh diri, polisi di Bengkalis ungkap pelaku adalah suami korban
28 July 2023 13:11 WIB