Pekanbaru (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Autis Sedunia 2022, Pekanbaru Lab School menggelar acara Walk for Autism dan performanceart anak autis yang diselenggarakan di lingkungan sekolah Pekanbaru Lab School pada Sabtu, 2 April 2022.
Pimpinan Pekanbaru Lab School Kak Widikepada ANTARA menyampaikan acara yang merupakan agenda rutin tahunan itu didedikasikan untuk para anak berkebutuhan khusus, seperti penyandang autisme dan sahabat autis dengan disabilitas lainnya.
"Hari Autis ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memahami, menerima dan mendukung orang dengan autisme.Dukungan ini diharapkan bisa membantu orang dengan autisme untuk mengoptimalkan potensi diri mereka," katanya.
Acara terbatas yang dihadiri oleh ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Riau Bunda Esther, anak-anak autis siswa Pekanbaru Lab School, orangtua, mahasiswa, guru, dan sahabat anak autis di Pekanbaru. Acara diawali dengan jalan santai di lingkungan sekolah dengan membagikan balon kepada masyarakat sebagai sosialisasi dan tanda kepedulian terhadap anak autis.
Dan sebagai puncaknya digelar performanceart yang menampilkan bakat anak autis seperti menyanyi, menari, membaca puisi, pembacaan ayat suci Alquran, dan peragaan busana. Pada acara ini juga dipamerkan hasil karya anak autis seperti kerajinan tangan dan lukisan.
Professor Dr. Seto Mulyadi, S.Psi, M.Si, seorang psikolog, atau yang akrab dipanggil Kak Seto, dalam sambutannya secara daring untuk anak-anak autis di Riau, terkhusus anak autis di sekolah Pekanbaru Lab School, menyampaikan bahwa anak autis memang berbeda namun bukan berarti mereka tidak berprestasi.
Cukup banyak anak autis berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. "Sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Autis Sedunia, semoga anak-anak autis senantiasa mendapatkan haknya, untuk tumbuh dan berkembang secara lebih optimal," kata Kak Seto yang juga Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Senada dengan Kak Seto, Kak Widi menyampaikan setiap anak autis mempunyai potensi yang harus digali dan dikembangkan sesuai bakat dan minatnya. "Mari kita jalin kerjasama antara sekolah, guru, orangtua, dan semua pihak dalam mempersiapkan jalan anak-anak untuk menggapai prestasi tertinggi," pungkasnya.
Baca juga: Puisi anak berkebutuhan khusus ini membuat penonton meneteskan airmata
Baca juga: Riau Aut Fest 2019 dimeriahkan pentas seni
Hari Autis Sedunia, Pekanbaru Lab School gelar "Walk for Autism" dan "Performance Art"
anak autis memang berbeda namun bukan berarti mereka tidak berprestasi,