Sekdakab Bengkalis sebut Tanjak sebagai simbol budaya melayu

id Pemkab Bengkalis,bengkalis

Sekdakab Bengkalis sebut Tanjak sebagai simbol budaya melayu

KEtua LAMR Bengkalis memasang tanjang kepada Sekda Bengkalis Bustami HY. (ANTARA/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Bustami HY menyebut Tanjak, Destar dan Tengkolok sebagai simbol budaya Melayu yang khasanahnya perlu dipertahankan dan dibangkitkan kembali.

"Pemerintah Kabupaten Bengkalis sangat mendukung atas upaya pelestarian pengenalan destar, tanjak dan tengkolok ini. Karena ianya menjadi bagian dari upaya kita untuk bisa melestarikan adat budaya Melayu agar tak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan," kataBustamisaat membuka Pengenalan dan Pelatihan Destar, Tanjak dan Tengkolok, yang ditaja oleh Kersani Mulia dan Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Bengkalis, Jumat.

Kemudian, kata Bustami, penguatan nilai budaya Melayu di negeri junjungan sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis.

"Demi mewujudkan Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera, kami telah membuat misi yaitu mewujudkan penguatan nilai-nilai agama dan budaya Melayu menuju terciptanya masyarakat Kabupaten Bengkalis yang berkarakter serta peningkatan kualitas pemahaman nilai-nilai budaya dan kearifan lokal," lanjut Sekretaris Daerah.

Melalui kegiatan ini diharapkan mampu dijadikan sebagai perwujudan untuk mempertahankan identitas daerah, supaya perkembangan globalisasi tidak mempengaruhi budaya Melayu di Kabupaten Bengkalis.

"Saya berharap Tanjak yang ada di Kabupaten Bengkalis diberi nama supaya memiliki identitas, fungsi, asal usul dan derajat yang jelas bagi sang pemakai, agar nantinya bisa digunakan dan dikenal dengan baik oleh anak cucu kita," pinta Sekretaris Daerah tersebut.

Acara dilanjutkan dengan pemasangan tanjak oleh MKH LAMR Datuk Seri Zainuddin Yusuf kepada Sekretaris Daerah Bengkalis BustamiHY dan menghadirkan Tim Pengajar dari Malaysia, diikuti peserta dari berbagai daerah termasuk Tanjung Balai Karimun, Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hilir, dan Siak yang dilaksanakan di Gedung LAMR Melayu Riau.