Washington (ANTARA) - Penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson di Amerika Serikat harus dilanjutkan meski terdapat bukti bahwa vaksin tersebut berkaitan dengan pembekuan darah yang sangat langka namun berpotensi mematikan.
Saran itu disampaikan oleh penasihat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada Jumat (23/4).
Baca juga: GeNose sudah diterapkan di 21 Bandara, Pekanbaru kapan?
Rekomendasi itu membuka jalan bagi vaksin COVID-19 J&J untuk mulai digunakan lagi di AS setelah regulator obat menghentikan penggunaannya pekan lalu guna meninjau laporan mengenai pembekuan darah langka namun serius, yang terkait dengan kadar trombosit yang rendah.
Pejabat kesehatan terkemuka mengaku berharap penggunaan vaksin J&J segera kembali dilanjutkan usai pertemuan panel.
"Manfaat (vaksin) tentu saja lebih besar ketimbang risikonya dilihat dari perspektif populasi dan individu," kata Dr. Beth Bell, anggota panel penasihat sekaligus profesor klinis di departemen kesehatan global University of Washington di Seattle.
"Ini risiko baru. Memang ini risiko yang sangat kecil dan lebih kecil dari banyak risiko lainnya yang kita pilih untuk menerimanya setiap hari," pungkasnya.
Baca juga: 648 imam masjid di Pekanbaru jalani vaksinasi COVID-19 bertahap, begini penjelasannya
Baca juga: Yunani berencana mulai lakukan vaksinasi COVID-19 Johnson & Johnson 5 Mei
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB