CDC sebut penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson harus dilanjutkan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,vaksin

CDC sebut penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson harus dilanjutkan

Barbara Schmalenberger, 86 tahun, dari Hilliard, Ohio, dipeluk putrinya, Melanie Gagnon, setelah menerima vaksin penyakit virus corona (COVID-19) Johnson & Johnson di OSU Wexner Medical Center di Columbus, Ohio, AS (2/3/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Gaelen Morse /aww.)

Washington (ANTARA) - Penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson di Amerika Serikat harus dilanjutkan meski terdapat bukti bahwa vaksin tersebut berkaitan dengan pembekuan darah yang sangat langka namun berpotensi mematikan.

Saran itu disampaikan oleh penasihat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada Jumat (23/4).

Baca juga: GeNose sudah diterapkan di 21 Bandara, Pekanbaru kapan?

Rekomendasi itu membuka jalan bagi vaksin COVID-19 J&J untuk mulai digunakan lagi di AS setelah regulator obat menghentikan penggunaannya pekan lalu guna meninjau laporan mengenai pembekuan darah langka namun serius, yang terkait dengan kadar trombosit yang rendah.

Pejabat kesehatan terkemuka mengaku berharap penggunaan vaksin J&J segera kembali dilanjutkan usai pertemuan panel.

"Manfaat (vaksin) tentu saja lebih besar ketimbang risikonya dilihat dari perspektif populasi dan individu," kata Dr. Beth Bell, anggota panel penasihat sekaligus profesor klinis di departemen kesehatan global University of Washington di Seattle.

"Ini risiko baru. Memang ini risiko yang sangat kecil dan lebih kecil dari banyak risiko lainnya yang kita pilih untuk menerimanya setiap hari," pungkasnya.

Baca juga: 648 imam masjid di Pekanbaru jalani vaksinasi COVID-19 bertahap, begini penjelasannya

Baca juga: Yunani berencana mulai lakukan vaksinasi COVID-19 Johnson & Johnson 5 Mei


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari