BRI beri kemudahan bagi UMKM penerima program BPUM di Riau

id BRI,BPUM,BPUM BRI, BRI Riau, BRI Pekanbaru

BRI beri kemudahan bagi UMKM penerima program BPUM di Riau

Bantuan tunai bagi UMKM sebesar Rp2,4 juta mulai cair lewat Kantor BRI, Pekanbaru, belum lama ini. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) dipercaya oleh pemerintah sebagai salah satu penyalur program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) maising-masing senilai Rp2,4 juta untuk UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.

"Di luar nasabah existing BRI yang juga rame, BRI tetap optimal memberikan layanan penyaluran BPUM yang merupakan program pemerintah. Ini memang menjadi salah satu prioritas kita yakni melayani masyarakat kecil, apalagi di tengah pandemi COVID-19. Jadi harus kita layani betul," kata Pemimpin Kanwil BRI Pekanbaru Mochammad Suratin saat ditemui ANTARA belum lama ini.

Dikatakan Suratin, BRI mempermudah akses bagi masyarakat yang ingin memastikan apakah mendapat bantuan tersebut atau tidak tanpa harus datang ke kantor BRI. Masyarakat dapatmengecek melalui website eform.bri.co.id/bpum dan cukup memasukkan nomor EKTP untuk mengetahui hasilnya.

"Masyarakat bisa langsung cek melalui e-form BRI yang telah disediakan," kata pria berkaca mata itu.

Suratin menyebutkan untuk di Provinsi Riau program BPUM sudah berjalan. Bantuan modal tersebut bukan pinjaman. Sehingga penerima tak perlu pusing memikirkan mengembalikan uang yang telah disalurkan.

Adapun proses penyalurannya, UMKM yang menerima bantuan akan menerima pesan singkat berupa SMS dari BRI. Setelah mendapat pesan singkat penerimaan bantuan BPUM BRI sebesar Rp 2,4 juta, pelaku usaha dapat langsung melakukan verifikasi ke bank penyalur. Usai verifikasi, proses pencarian dana bantuan bisa dilaksanakan.

Tak hanya itu, BRI juga menawarkan tambahan pinjaman modal super mikro atau bantuankredit tanpa bunga maksimal senilai Rp10 juta bagi penerima BPUM. Dimana suku bunga ditetapkan nol persen hingga Desember 2020 ini.

"Dari orang-orang yang dapat BPUM ini. Kita tawarkan untuk nambah modal usaha KUR Super Mikro maksimal Rp10 juta. Ini pinjaman ya, kredit tanpa bunga hingga Desember ini. Jadi bunganya dibayarkan oleh pemerintah," ucapnya.

Suratin menceritakan dalam merealisasikan bantuan program BPUM, ada sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan. Pihaknya mendapatkan protes dari masyarakat yang tidak menerima bantuan.

"Ada juga masyarakat yang protes. Casenya seperti ini, di NIK (Nomor Induk Kependudukan) kan sudah tertera nomor telepon. Tapi tidak diisi pulsa selama beberapa bulan. Sehingga nomor telponnya mati. Nanti nomor ini aktif lagi tapi penggunanya sudah lain. Terus ada juga kasus lain, misalnya satu RT sahabatan, sama-sama terdampak pandemi. Satu dapat BPUM, satunya tidak. Nanti protesnya ke BRI. Tapi itu sedikit sekali," kata dia.

Suratin menjelaskan, BRI hanya bertugas sebagai penyalur dana. Sedangkan, data penerima program BPUM terdapat di Kementerian Koperasi dan UMKM.

"Kita hanya yang membayarkan. Data-data penerima semua dari Kementerian Koperasi," tuturnya.

Tak hanya BPUM, BRI juga terlibat dalam program lainnya untuk membantu pemerintah dalam penerapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Ada beberapa program stimulus dari pemerintah saat pandemi yang didukung BRI. Diantaranya, program restrukturisasi yakni penundaan pembayaran kredit nasabah. Kemudian, ada program pemberian subsidi bunga oleh pemerintah melalui kriteria tertentu. Bantuan sebesar Rp10 triliun dari pemerintah untuk modal usaha masyarakat, BRI ditunjuk sebagai salah satu penyalur.

Selanjutnya, kredit yang disalurkan perbankan BUMN yang berkaitan dengan COVID-19 memiliki jaminan dari pemerintah lewat asuransi kerugiaan. Program berikutnya yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro dengan bunga nol persen hingga akhir tahun ini.

"BRI terus terlibat membantu pemerintah. Bahkan kita sangat dominan sebagai salah satu perbankan yang ditunjuk pemerintah," sebut dia.