Pangkalan Kerinci (ANTARA) - Harlinda Neili (35), warga Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan memiliki cita-cita agar anak sulungnya, Roy Jordi (18) menjadi orang sukses nantinya. Namun, biaya pendidikan yang cukup banyak hingga meraih gelar sarjana membuat ia harus memutar otak. Sebab, ia hanya seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang hanya mengandalkan penghasilan sang suami yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan di Sungai Kampar.
Penghasilan suaminya pun tidak menentu, kadang sehari bisa mencapai Rp 50 ribu, kadang tidak. Walaupun, biaya pendidikan di sekolah negeri sudah digratiskan oleh pemerintah, ia masih perlu untuk biaya lainnya. Suatu hari, ia mendengar bahwa ada beasiswa dari Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) membuka kesempatan kepada para siswa SMA untuk meraih beasiswa dari perusahaan pulp dan kertas di Pangkalan Kerinci itu.
“Saya infokan ke Roy untuk mendaftar. Kebetulan nilai rapor Roy lumayan bagus. Saya menyarankan untuk ikut dan Alhamdulillah lulus waktu kelas XI tahun 2018 lalu,” ujar Harlinda.
Roy yang kini telah duduk dibangku kelas XII SMAN 1 Pelalawan masih menerima beasiswa dari CD RAPP karena terus mempertahankan nilai rapornya. Caranya, dengan belajar dengan rajin.
“Saya ingin kuliah jurusan akutansi karena memang jurusan itu banyak dibutuhkan oleh industri. Saya ingin terus dapat beasiswa sampai lulus kuliah nanti. Dari sekarang, saya berusahaa mempertahankan nilai untuk terus dapat beasiswa,” terangnya.
CD RAPP telah memberikan beasiswa sejak tahun 1999 kepada para siswa di sekitar lima daerah operasional, Kabupaten Pelalawan, Siak, Kuantan Singingi, Kampar dan Kepulauan Meranti. Setiap tahun, sebanyak 300 siswa menerima beasiswa dari CD RAPP. Para penerima mulai diseleksi sejak kelas 11 SMA dengan syarat membutuhkan bantuan finansial dan memiliki nilai yang baik serta bisa mempertahankan nilai mereka hingga lulus.
Manager CD RAPP BR Binahidra Logiardi mengatakan pihaknya tidak menjalankan program tersebut sendiri, kami berkolaborasi dengan pemerintah desa dan sekolah untuk mencari siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk biaya pendidikan. Program beasiswa ini menjadi salah satu program unggulan. Sebab, dengan adanya beasiswa, meningkatkan akses kualitas pendidikan.
“Beasiswa ini merupakan bagian dari akses. Perusahaan tidak ingin para siswa yang berdomisili di sekitar daerah operasional putus sekolah,” tutur Binahidra.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Riau di Pelalawan, Ilham Hidayat mengatakan pendidikan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga banyak pihak termasuk perusahaan. Beasiswa ini merupakan bentuk kolaborasi dengan pemerintah untuk Pelalawan Cerdas dan maju.
“RAPP konsisten dalam pelaksanaan pemberian beasiswa ini sejak tahun 1999. Kami berharap beasiswa ini dapat meringankan beban para orang tua dan menjadi penyemangat belajar para siswa,” tuturnya.(rls)