TNI AU Jelaskan Alasan Pemaksaan Mendarat Pesawat Ethiopian Air

id Skadron 16,TNI AU,force down Ethiopian Air,Lanud RSN Pekanbaru

TNI AU Jelaskan Alasan Pemaksaan Mendarat Pesawat Ethiopian Air

Pesawat Ethiopian Air yang dipaksa mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri. (Kasubdispenum Dispenau)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Dua pesawat tempur F16 Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru memaksa mendarat sebuah pesawat kargo jenis Boeing B777 dari Maskapai Ethiopian Air di Bandara Hang Nadim Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin.

Berdasarkan keterangan resmi Kasubdispenum Dispenau yang diperkuat dengan pernyataan Komandan Skadron 16 Lanud RSN, Letkol Pnb Bambang di Pekanbaru, Senin siang, membenarkan peristiwa tersebut. Alasan pemaksaan turun (force down) tersebut karena pesawat Ethiopian Air telah memasuki wilayah kedaulatan udara yurisdiksi Indonesia tanpa dilengkapi Flight Clearance (FC).

Kondisi di Bandara Hang Nadim, Batam, saat pesawat kargo Ethiopian Air yang dipaksa mendarat oleh TNI AU (Kasubdispenum Dispenau)


Pesawat kargo dengan nomor registrasi ET-AVN itu diketahui berangkat dari Addis Ababa, ibukota Ethiopia dengan tujuan Hong

Kong, dan memasuki wilayah udara Indonesia tanpa bisa menyebutkan izin atau FC setelah dihubungi oleh otoritas navigasi udara Indonesia (AirNav) melalui komunikasi radio.

Baca juga: Ethiopian Air Sudah Lebih 24 Jam ditahan di Hang Nadim Batam

Kemudian, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) segera memerintahkan dua pesawat tempur F16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin yang berkedudukan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, untuk melakukan identifikasi visual dan penyergapan.

Pesawat F16 dari Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, yang digunakan TNI AU untuk memaksa mendarat pesawat kargo Ethiopian Air di Bandara Hang Nadim, Batam (Kasubdispenum Dispenau)


Pesawat F16 dengan kode panggilan "Rydder Flight" yang diawaki oleh Kapten Pnb Barika dan Kapten Pnb Anang berhasil melakukan kontak visual dengan B777 ET-AVN dan melakukan komunikasi pada frekuensi darurat. Kemudian mereka memaksa pilotnya untuk mendaratkan pesawatnya di Bandara Hang Nadim Batam untuk dilakukan proses hukum dan penyelidikan oleh pihak TNI AU di Lanud Raja Haji Fisabillah, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Pada pukul 09.33 WIB pesawat B777 ET-AVN mendarat di Batam disusul oleh dua pesawat F16 TNI AU pada pukul 09.42 WIB.

Baca juga: Otoritas Singapura Sempat Halangi TNI AU "force down" Ethiopian Air

Baca juga: Skadron Udara 16 Tutup Tahun Dengan Mencuci Jet Tempur