Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyatakan wilayah udara Ibu Pertiwi akan diperkuat dengan pesawat anyar super canggih dari Lockheed Martin, F-16 Block 72 Viper yang rencananya akan didatangkan bertahap para rencana strategis 2020-2024.
"Insya Allah kita akan beli dua Skadron di Renstra berikutnya 2020 sampai 2024. Kita akan beli tipe terbaru Block 72 Viper," kata Marsekal TNI Yuyu Sutisna di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Senin.
Ia mengatakan jika hingga saat ini, Indonesia masih mengandalkan pesawat F-16 yang merupakan pesawat tempur favorit di dunia. Sedikitnya, Yuyu mengakui jika 33 unit F-16 Fighting Falcon masih menjadi salah satu senjata utama Angkatan Udara.
Burung-burung besi itu menyebar di dua Skadron yakni Skadron udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru serta Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Jawa Timur. Ke depan, dia mengatakan Indonesia masih akan mengandalkan F-16 sebagai penjaga birunya langit Indonesia, yakni dengan mendatangkan jenis terbaru Block 72 Viper.
"Mudah-mudahan 1 Januari 2020 di proses sehingga bisa menambah kekuatan kita. Kalau kita memiliki itu berarti kita termasuk memiliki F-16 tercanggih," ujarnya.
Menjadikan F-16 sebagai pesawat tempur andalan bukan tanpa alasan. Yuyu mengungkapkan jika populasi pesawat jenis F-16 itu mencapai 3.000 unit lebih dan digunakan oleh banyak negara di dunia. Selain itu, sejumlah operasi militer juga berhasil dilakukan dengan menggunakan pesawat asal Negeri Paman Sam tersebut.
"Banyaknya yang menggunakan dan banyaknya populasi tentunya keandalan pesawat ini sangat baik," tuturnya.
Selain mengandalkan F-16 dan rencana mendatangkan jenis Block 72 Viper, Yuyu juga menekankan bahwa TNI AU turut akan mendatangkan pesawat jenis Sukhoi 35 dari Rusia. "Selain itu, juga kita akan ditemani pesawat dari timur, Sukhoi 35 juga sedang proses," urainya.
F-16 Block 72 Viper adalah versi terbaru dari seri pesawat tempur F-16 dan merupakan versi paling mutakhir yang pernah diproduksi Lockheed Martin. F-16 Fighting Falcon merupakan salah satu pesawat tempur yang paling laris dan battle proven di dunia.
Indonesia bisa dibilang menjadi operator mula-mula F-16 Fighting Falcon ini di ASEAN, melalui program pengadaan dengan sandi Peace Bima Sena I pada dasawarsa '90-an. Lompatan teknologi pertahanan udara dilaksanakan Indonesia saat itu secara baik dan mulus.
Baca juga: TNI AU kerahkan empat Hercules untuk bantu evakuasi korban kerusuhan di Wamena
Baca juga: Karhutla Riau - Dua pesawat cassa TNI AU disiapkan untuk operasi hujan buatan
Berita Lainnya
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo tinjau Latma Elang Ausindo 2023 di Manado
21 September 2023 12:25 WIB
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ungkapkan sudah rencanakan penambahan alutsista TNI AU
06 April 2023 15:31 WIB
Kasau ingatkan kru pesawat pengangkut bantuan kemanusian utamakan keselamatan
11 February 2023 15:51 WIB
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ingin penambahan pesawat UAV
08 November 2022 16:09 WIB
Kasau: Enam penerbang TNI AU dikirim ke Prancis latihan awaki pesawat Rafale
08 November 2022 13:55 WIB
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo lantik 174 perwira lulusan Setukpa Angkatan ke-26 TNI AU
24 June 2022 13:48 WIB
Kasau sebut kerja sama CMAC Indonesia dan Singapura beri kepastian hukum
25 April 2022 15:31 WIB
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pimpin "Wing Day" Sekolah Penerbang TNI AU
22 April 2022 13:56 WIB