Bandara Pekanbaru Perluas Terminal Penumpang

id bandara pekanbaru, perluas terminal penumpang

Bandara Pekanbaru Perluas Terminal Penumpang

Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Angkasa Pura II (Persero) memperluas bangunan terminal Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II di Kota Pekanbaru, Riau, dengan nilai investasi sekitar Rp207 miliar.

"Sekarang sedang dalam proses tender," kata Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan terminal penumpang yang sudah ada akan diperluas sekitar 70 meter persegi. Pembangunan fasilitas itu diharapkan sudah bisa dilaksakana paling lambat awal tahun 2019. Pembangunan tersebut nantinya akan menambah kapasitas terminal jadi sekitar 1.600 ruangan.

Pembaruan terminal penumpang juga akan menambah ornamen di bagian depan yang menjadi ruang terminal penumpang. Pada bagian atas akan dipasang ornamen arsitektur khas Melayu Riau, yakni selembayung.

"Pembangunan terminal juga menyerap arsitektur Melayu Riau. Perusahaan jasa konsultan yang kita gunakan juga dari perusahaan tempatan," ujarnya.

PT Angkasa Pura II pada tahun ini juga merampungkan perpanjangan landas pacu dari 2.240 meter menjadi 2.600 meter. Nilai investasi yang sudah digelontorkan BUMN tersebut senilai Rp207,5 miliar.

Bandara SSK II kini sudah menjadi tempat yang sering dijadikan lokasi foto wisatawan dan pengunjung. Lokasi yang paling banyak dijadikan tempat berfoto adalah bagian depan terminal penumpang karena bentuk bangunannya yang modern, ada tulisan besar bertuliskan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, taman asri lengkap dengan air mancurnya.

Bandara SSK II Pekanbaru merupakan bandara peninggalan Sejarah dari zaman kemerdekaan melawan penjajah Belanda dan Jepang. Saat itu disebut landasan udara terdiri atas tanah yang dikeraskan dan digunakan sebagai Pangkalan Militer.

Pada tahun 1960 Pemerintah mengoperasikan bandara ini menjadi bandara Perintis dan mengubah nama dari Landasan Udara menjadi Pelabuhan Udara Simpang Tiga. Nama Simpang Tiga diambil karena lokasinya berada tiga jalan persimpangan yaitu jalan menuju Kota Madya Pekanbaru, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Indragiri Hulu.

Berdasarkan Rapat Kepala Kantor Perwakilan Departemen Perhubungan tanggal 23 Agustus 1985 nama Pelabuhan Udara Simpang Tiga diganti menjadi Bandar Udara Simpang Tiga terhitung tanggal 1 September 1985.

Pada 1 April 1994 Bandar Udara Simpang Tiga bergabung dengan Manajemen yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II(Persero). Dan disebut dengan Kantor Cabang Bandar Udara Simpang Tiga Yang kelak berubah nama menjadi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden No.Kep.473/OM.00/1988-AP II tgl 4 April 1998 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 29 April 2000.

Pada tahun 2009 telah dimulai peluasan Bandara Sultan Syarif Kasim II oleh pihak PT Angkasa Pura II yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau. Peluasan ini direncanakan akan diselesaikan pada akhir 2011 dan dibangun sebagai persiapan menghadapi Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang akan digelar pada 2012.

Pada 16 Juli 2012 lalu, manajemen PT Angkasa Pura II yang juga dihadiri oleh Gubernur Riau pada saat itu HM Rusli Zainal beserta pejabat Pemda dan anggota DPRD Pemprov Riau meresmikan pengoperasian Terminal baru Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Pada tahun 2013, oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bandara Sultan Syarif Kasim II dinobatkan sebagai Bandara dengan Toilet terbersih skala Nasional. Bandara Sultan Syarif Kasim II berhasil menjadi juara 1 yang mendapatkan penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara Tahun 2013.

Di tahun yang sama juga Bandara yang sangat dicintai masyarakat Riau ini berhasil dianugerahi penghargaan Best Airport 2012 yang kemudian dijadikan sebagai tujuan Benchmark untuk 12 bandara lainnya yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero).

Penghargaan terakhir didapatkan Bandara SSK II pada September 2018, yaitu Penghargaan Prima Utama dari Kementerian Perhubungan. Penghargaan Prima Utama diberikan kepada bandara yang memiliki nilai pelayanan tertinggi berdasarkan hasil survey dan asesmen oleh tim dewan juri dimana penghargaan ini diterima oleh Director of Airport Service & Facility.

Di Bandara tersebut kini ada 10 maskapai nasional dan asing yang terbang menuju dan berangkat dari Kota Pekanbaru.