Tips Menulis dari Asma Nadia, Rajin Mencatat!!

id tips menulis, dari asma, nadia rajin mencatat

Tips Menulis dari Asma Nadia, Rajin Mencatat!!

Jakarta (Antarariau.com) - Penulis sekaligus pendiri Forum Lingkar Pena Asma Nadia memberikan tips bagi para penulis pemula, yakni harus rajin mencatat.

"Mulailah rajin mencatat, tulis pengalaman hidup yang ter-, pengalaman hidup yang paling. Misalnya kalau jatuh cinta dan ditolak sampai 17 kali, tulis itu, suatu saat nanti itu akan jadi sumber ide," kata Asma Nadia berbicara dalam Seminar dan Peluncuran buku Komunikasi dalam Industri Kreatif di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Sabtu.

Asma mengaku, beberapa karyanya diilhami dari kisah pribadi dirinya maupun orang-orang di sekeliling dia.

"Semua novel saya yang judulnya ada Catatan Hati itu pasti kisah nyata. Contohnya novel Catatan Hati Seorang Istri, itu kisah nyata tentang kecemburuan-kecemburuan seorang istri," katanya.

Novel lain seperti Surga yang Tak Dirindukan, menurutnya juga terinspirasi dari kisah nyata. Saat itu Asma mengunjungi penulis Gola Gong yang sedang mendampingi istrinya yang melahirkan.

"Mas Gola Gong cerita pada saya, seandainya ada suami yang mendampingi istri melahirkan seperti saya, masa tega untuk poligami, begitu kata Mas Gola Gong. Beliau ingin sekali menulis soal poligami tetapi urung karena nanti dikira antipoligami. Akhirnya saya, yang waktu itu sedang ada film Ayat-Ayat Cinta yang box office mengangkat tema poligami dari sudut pandang pria, kenapa saya tidak menulis dari sudut pandang perempuan?" Kata Asma Nadia memberi contoh bahwa ide kreativitas menulis bisa didapat dari pengalaman sehari-hari.

Dengan rajin mencatatkan pengalaman pribadi, maka akan menjadi motivasi untuk berkarya.

"Saya ini lahir dari keluarga miskin, tinggal di pinggir rel, ayah saya (Amin Ivo's) cuma pencipta lagu. Beberapa lagu dewi Yull seperti 'Kini Baru Kau Rasa', 'Kau Bukan Dirimu' itu ciptaan Ayah. Suatu hari Ayah harus pinjam uang ke kawan sesama pencipta lagu, Rp25.000 tapi Ayah disuruh menunggu empat jam lebih, dari situlah saya termotivasi, saya ingin berkarya tak mau diremehkan lagi," kata Asma.