Pekanbaru (ANTARA) - Masalah terkadang membuat siswa terganggu mentalnya dan semangat belajar, tidak sedikit anak mau terbuka dengan Guru Bimbingan dan Konseling (BK), dengan berbagai alasan salah satunya malu dirundung (bully) teman sekelas.

Masalah ini membuat para guru BK  tidak tinggal diam, mereka mencoba menyampaikan kelemahan  yang dihadapi kepada  akademisi Politeknik Chevron Riau (PCR), terutama di masa pandemi COVID-19, yang menghalangi untuk bertemu  siswa bermasalah.

Gayung bersambut, PCR dengan kemampuan teknologinya  lalu membantu membuatkan aplikasi khusus  bernama e-konseling, untuk para guru BK agar bisa konseling secara daring dengan siswanya lewat aplikasi.

"Ini baru perdana kami ciptakan dibantu enam pendamping dari guru Pekanbaru yang dinamakan  aplikasi e -konseling, guna memudahkan para guru BK mengatasi siswa bermasalah," kata  Direktur Politeknik Caltex Riau  Dr. Mohammad Yanuar Resmi  usai peluncuran e -konseling  di Pekanbaru, Selasa.

Dikatakannya, sebagai tahap pertama e-konseling baru diberlakukan bagi pada siswa SMA sederajat yang ada di Pekanbaru. Tentunya diharapkan ini

"Antara guru BK dan siswa bisa berkomunikasi lewat satu sistem tidak perlu tatap muka, jadi semua proses pembicaraan, permasalah, dan solusi nanti tersimpan di aplikasi itu dan bisa dilihat kapan saja sebagai riwayat siswa jika dibutuhkan suatu hari," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini e-konseling memang masih dipakai untuk sekolah setara SMA saja dulu, namun tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan di kabupaten/kota juga.

Pembuatan aplikasi e-konseling ini memang tidak akan dipungut biaya, namun bagi sekolah yang membutuhkan bisa melakukan  kerjasama dengan PCR.

"Bagi sekolah yang butuh e-konseling bisa lakukan MoU dengan PCR lalu kami akan road show ke sekolah tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau  Zul Ikram mengapresiasi karya PCR ini. Ia berharap hal ini tidak hanya terlaksana bagi siswa di Pekanbaru namun hingga ke kabupaten/kota lainnya.

"Kita berharap ini tentunya tertular juga bagi sekolah di luar Pekanbaru," katanya.

Dikatakan peluncuran e-konseling ini sangat tepat ditengah pandemi COVID-19 dimana gerak guru dan siswa terbatas, sementara anak yang bermasalah  terus membutuhkan bimbingan. 

"Adanya e-konseling ini akan mempermudah dari layanan bagi anak bermasalah," katanya.

Sementara itu salah satu guru BK  SMA 5 Pekanbaru Sri Anendiawati  mengatakan, 
program ini sangat bagus terutama untuk anak didik dan guru BK karena ini sejalan dengan  pembelajaran di masa pandemi  COVID-19.

"Kemudahan yang  didapat  kita tidak harus  bertatapan dan  mengadakan kontak fisik langsung dengan siswa, lagipula  kadang ada siswa kita yang malu langsung mengutarakan nya, ada juga  dia yang malu  masuk ke ruangan, dengan e-konseling ini kan dia bisa dari mana saja dia bisa menghubungi kita gurunya, waktunya lebih elastis cara penyampaiannya juga sehingga lebih kita bisa akomodir," tukas Sri.

 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025