Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan membongkar  rumah  liar di tiga lokasi pada hilir Sungai Sail guna mengatasi banjir.

"Ada dua bangunan diduga memperkecil lebar Sungai Sail.  Padahal, garis sempadan sungai sudah diatur oleh pemerintah," kata Wali Kota Pekanbaru  Firdaus MT di Pekanbaru, Senin.

Firdaus MT mengatakan bangunan di bantaran Sungai Sail tak bisa ditolerir, dan itu muncul dari izin yang tidak diterapkan secara disiplin.

Dia memperkirakan  bangunan itu dibangun sekitar 25 tahun lalu, dan masalah bangunan di bantaran Sungai Sail sudah muncul waktu itu. 

"Sekarang, tak bisa seperti membalikkan telapak tangan walaupun kita tahu masalahnya," kata  Firdaus MT. 

Oleh karena itu,  lanjut  Wako, dari hasil rapat evaluasi  normalisasi Sungai Sail harus dilakukan meski harus menelan biaya besar. 

"Kami akan membongkar jembatan yang tiangnya di tengah Sungai dan banyak tiangnya lagi. Saya sudah perintahkan Dinas PUPR membongkar jembatan itu," kata  Firdaus MT.

Selain jembatan  katanya, rumah-rumah yang dibangun di bantaran Sungai Sail harus ditertibkan. Rumah itu harus dibongkar dan penghuninya diberi santunan sesuai aturan.

"Dinas PUPR yang melakukan eksekusi bangunan itu. Saya minta Kepala Dinas PUPR bekerja dahulu di lapangan,"  kata Firdaus.

Sebelumnya bencana banjir melanda tiga daerah di Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hulu selama beberapa hari ini.

Pemerintah provinsi sudah mengirim bantuan ke daerah-daerah yang menghadapi banjir.

Baca juga: Banjir landa tiga daerah di Riau

Baca juga: Gubernur Riau bantu evakuasi kucing di daerah banjir Pekanbaru


 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025