Pekanbaru (ANTARA) - Perusahaan asuransi AXA Mandiri menyatakan sejak pandemi COVID-19 mulai Maret 2020 hingga kini sudah membayarkan biaya kesehatan dan klaim kematian bagi nasabahnya yang menjadi pasien COVID-19 sekitar Rp13 miliar secara nasional.
"Sebagai asuransi yang merupakan perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan AXA Group, kami menanggung klaim pasien COVID-19 juga," kata Head of Corporate Communication dan Event Management PT AXA Mandiri Financial Services , Luile Retno Sawitri, pada webinar yang ditaja Forum Jurnalis Riau (Forjuri), di Pekanbaru, Kamis.
Luile Retno Sawitri, mengatakan bahkan ada tren peningkatan jumlah tertanggung rata-rata asuransi jiwa secara nasional, yakni sekitar 20 persen berdasarkan data AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) pada kuartal I-2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Di masa pandemi minat masyarakat berasuransi kesehatan naik pada kuartal I tahun 2020 sebesar 20 persen dibandingkan tahun 2019," katanya.
Guna tetap memaksimalkan layanan di masa pandemi sekaligus menerapkan protokol kesehatan, lanjutnya, AXA Mandiri bekerja sama dengan platform Halodoc memberikan layanan konsultasi kesehatan secara daring.
Pembicara lain di webinar tersebut, dr Nuzelly Husnedi MARS yang mewakili Satgas COVID-19 Riau, mengatakan pemerintah dari pusat hingga daerah telah banyak mengeluarkan dana untuk penanganan COVID-19. Dana yang dikeluarkan termasuk juga memberikan asuransi bagi tenaga medis yang sehari-hari berkutat dengan virus mematikan tersebut. Bahkan Riau sejak awal sudah berupaya menyiapkan 48 Rumah Sakit untuk penanganan pasien COVID-19 untuk penanganan di hilir.
Ia berharap peran serta semua pihak termasuk masyarakat tetap disiplin menerapkan 4 M, yaitu memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, sebagai kunci keberhasilan bersama guna memutus mata rantai penularan COVID-19 di bagian hulu.
"Yang pasti tenaga kesehatan COVID-19 sejauh ini diasuransikan pemerintah, bahkan korbannya masyarakat juga," kata dr Nuzelly yang juga menjabat Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau, Yusri memberikan kiat atau tips untuk memilih asuransi agar tidak merasa dirugikan. Yusri mengaku sejauh ini memang tingkat literasi masyarakat dan inklusi terhadap asuransi masih rendah. Karenanya, ia menyarankan masyarakat perlu memahami beberapa tips dalam memilih asuransi yang benar, diantaranya menentukan sesuai kebutuhan, hingga perlu mengenali kapasitas perusahaan asuransinya.
"Selanjutnya dalam mengisi formulir data harus jujur dan benar, dan taat membayar polis tidak menunggak dan sebagainya," kata Yusri.
Acara webinar itu dibuka dan ditutup dengan mengheningkan cipta bagi almarhum Haidir Tanjung, wartawan senior detikcom di Riau, sebagai salah satu penggagas Forjuri yang baru saja meninggal dunia.
Baca juga: Pandemi COVID-19 paksa roda pemerintahan dikendalikan dari tempat pengasingan
Baca juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut pandemi COVID-19 pukul industri migas
Baca juga: Pejabat Riau terpapar COVID-19 dari klaster dharma wanita, begini penjelasannya
"Sebagai asuransi yang merupakan perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan AXA Group, kami menanggung klaim pasien COVID-19 juga," kata Head of Corporate Communication dan Event Management PT AXA Mandiri Financial Services , Luile Retno Sawitri, pada webinar yang ditaja Forum Jurnalis Riau (Forjuri), di Pekanbaru, Kamis.
Luile Retno Sawitri, mengatakan bahkan ada tren peningkatan jumlah tertanggung rata-rata asuransi jiwa secara nasional, yakni sekitar 20 persen berdasarkan data AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) pada kuartal I-2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Di masa pandemi minat masyarakat berasuransi kesehatan naik pada kuartal I tahun 2020 sebesar 20 persen dibandingkan tahun 2019," katanya.
Guna tetap memaksimalkan layanan di masa pandemi sekaligus menerapkan protokol kesehatan, lanjutnya, AXA Mandiri bekerja sama dengan platform Halodoc memberikan layanan konsultasi kesehatan secara daring.
Pembicara lain di webinar tersebut, dr Nuzelly Husnedi MARS yang mewakili Satgas COVID-19 Riau, mengatakan pemerintah dari pusat hingga daerah telah banyak mengeluarkan dana untuk penanganan COVID-19. Dana yang dikeluarkan termasuk juga memberikan asuransi bagi tenaga medis yang sehari-hari berkutat dengan virus mematikan tersebut. Bahkan Riau sejak awal sudah berupaya menyiapkan 48 Rumah Sakit untuk penanganan pasien COVID-19 untuk penanganan di hilir.
Ia berharap peran serta semua pihak termasuk masyarakat tetap disiplin menerapkan 4 M, yaitu memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, sebagai kunci keberhasilan bersama guna memutus mata rantai penularan COVID-19 di bagian hulu.
"Yang pasti tenaga kesehatan COVID-19 sejauh ini diasuransikan pemerintah, bahkan korbannya masyarakat juga," kata dr Nuzelly yang juga menjabat Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau, Yusri memberikan kiat atau tips untuk memilih asuransi agar tidak merasa dirugikan. Yusri mengaku sejauh ini memang tingkat literasi masyarakat dan inklusi terhadap asuransi masih rendah. Karenanya, ia menyarankan masyarakat perlu memahami beberapa tips dalam memilih asuransi yang benar, diantaranya menentukan sesuai kebutuhan, hingga perlu mengenali kapasitas perusahaan asuransinya.
"Selanjutnya dalam mengisi formulir data harus jujur dan benar, dan taat membayar polis tidak menunggak dan sebagainya," kata Yusri.
Acara webinar itu dibuka dan ditutup dengan mengheningkan cipta bagi almarhum Haidir Tanjung, wartawan senior detikcom di Riau, sebagai salah satu penggagas Forjuri yang baru saja meninggal dunia.
Baca juga: Pandemi COVID-19 paksa roda pemerintahan dikendalikan dari tempat pengasingan
Baca juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut pandemi COVID-19 pukul industri migas
Baca juga: Pejabat Riau terpapar COVID-19 dari klaster dharma wanita, begini penjelasannya