Pekanbaru (ANTARA) - Juru bicara bidang kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19  Kota Pekanbaru dr Mulyadi menyebutkan ada penambahan 27 kasus baru di wilayah setempat hingga Jumat (21/8) malam.

"Tetapi dari 27 kasus konfirmasi itu terbanyak statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG)," kata dr  Mulyadi  di Pekanbaru, Sabtu.

Dikatakan dia, hanya tiga orang  saja yang mengalami gejala batuk demam, sesak seperti kebanyakan dialami pasien COVID-19.

Disebutkan, OTG ini yang rawan dan perlu diwaspadai  akan menularkan virus jika ia tidak mengetahui sudah positif COVID-19 sementara masih bersosialisasi dengan masyarakat seperti biasa. 

"Makanya diminta dengan tegas tetap terapkan protokoler kesehatan gunakan masker, jaga jarak dan jauhi keramaian  serta rajin cuci tangan," katanya.

Selain OTG dari pasien yang terkonfirmasi Jumat kemarin juga merupakan hasil tracing kontak dengan yang positif sebelumnya.

"Lima dari 27 yang positif adalah  tracing kontak erat teman sekerja di  klaster Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," katanya.

Tren klaster  perkantoran, lanjut  dia,  kini juga harus jadi perhatian dan wilayah yang harus diwaspadai, khususnya yang membuka pelayanan tatap muka dengan masyarakat seperti bank, pasar dan rumah sakit.

Baca juga: Pasien COVID-19 Pekanbaru terus meningkat ruang isolasi RS Madani penuh

Ia  juga meminta  masyarakat tidak mengucilkan keluarga pasien sebab orang yang  terkonfirmasi positif COVID-19  perlu dukungan dan semangat agar bisa  sembuh.

"Dukungan  semangat untuk pasien positif Corona  sangat diperlukan  agar psikis mereka tidak terganggu dan justru meningkatkan imun tubuh," tukasnya.

Sementara itu data yang berhasil dirangkum ANTARA dari tim gugus tugas penanggulangan  COVID-19 Pekanbaru ada peningkatan kasus konfirmasi  baru pada Jumat (21/8)  ada  27 orang.

Dengan demikian  total  pasien positif  mencapai 398 orang,  dengan rincian 193 orang sembuh dan pulang, 62 orang masih dirawat, 161 orang isolasi mandiri 6 orang meninggal dunia. 

Baca juga: Data harian COVID-19 Provinsi Riau berbeda dengan Kota Pekanbaru. Kok bisa?

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025