Siak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak menyatakan tidak akan menempel stiker bertulis "Keluarga Miskin, Keluarga Kurang Mampu atau Keluarga Pra Sejahtera" bagi masyarakat kurang mampu penerima bantuan sosial dampak wabah COVID-19. 

"Kita lebih cenderung kepada memvalidkan data penerima bansos untuk masyarakat agar benar-benar tepat sasaran, sehingga tak tumpang tindih. Jadi, tak ada stiker-stiker yang kita pasang di rumah warga," kata Bupati Siak, Alfedri di Siak, Minggu.

Dikatakannya bahwa akan ada bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Pangan (BSP). Kemudian Pemkab Siak juga melakukan pendataan kepada penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) baik itu dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Riau, dan Dana Desa.

Alfedri menjelaskan, di Kabupaten Siak penerima BLT dari Kementerian Sosial ada sekitar 15.000. Kemudian BLT dari Provinsi Riau sebanyak 3.900 dan BLT Dana Desa sebanyak 19.149 keluarga.

"Jadi kami kontrol betul penyaluran bantuan itu. Kami sudah konsep dan ada matriksnya untuk penerima PKH, BSP, BLT Kemensos, BLT Provinsi, BLT Dana Desa dan Sembako bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah," terangnya.

Untuk bantuan sembako, Pemkab Siak telah menganggarkan sebanyak 32.000 keluarga yang akan menerima paket sembako selama tiga bulan. Itu disiapkan karena Siak salah satu daerah yang diusulkan Pemprov Riau untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Riau, Syahrial Abdi mengatakan, Pemprov Riau melalui Gubernur Riau, selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi Riau telah menyampaikan surat permohonan usulan PSBB ke pemerintah pusat. 

"PSBB di Riau akan diterapkan di lima kabupaten-kota, yakni Kabupaten Kampar, Pelalawan, Siak, Bengkalis, dan Kota Dumai," jelasnya. (adv)

Baca juga: Siak siap ikuti PSBB Riau, tunggu BLT disediakan Pemprov Riau

Baca juga: Pemkab Siak terima bantuan alkes dari PT CPI



 

Pewarta : Bayu Agustari Adha
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025