Bengkalis (ANTARA) - Dari 1.446 unit tes cepat atau rapid test COVID-19 yang diterima Pemkab Bengkalis dari Pemerintah Pusat melalui Pemrov Riau, baru 220 unit yang digunakan oleh tim medis kepada warga Bengkalis yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang turun di Pelabuhan Bandar Sri Laksama (BSL).

"Total yang terpakai sebanyak 220 unit yang dipergunakan untuk rapid test COVID-19 warga Bengkalis yang  pulang dari Malaysia melalui Tanjung Balai Karimun ke pelabuhan BSL," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan, Imam Subchi, Senin (06/04).

Sedangkan sisanya sebanyak 1.186 sambung Imam Subchi, didistribusikan ke seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkalis.

"Adapun rapid test yang ada di puskesmas ini akan  dipergunakan  untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 pada ODP karantina mandiri yang mempunyai  gejala, kemudian para petugas  kesehatan di puskesmas dan petugas lapangan," ungkapnya lagi.

Untuk distribusi kepada setiap Puskesmas yang ada di Kecamatan tidak sama dan sesuai kebutuhan dan jumlah ODP yang ada.

“Berapa jumlah rapid test yang didistribusikan  ke setiap puskesmas datanya saya tidak hafal, tapi  memang tidak sama. Jumlah ODP yang ada di setiap kecamatan juga menjadi bahan pertimbangan kita dalam hal alokasi rapid test ini,” kata Subchi mengakhiri.

Baca juga: Dampak COVID-19, 40 ribu pelaku usaha gigit jari di Bengkalis
Baca juga: Camat minta perusahaan besar berkontribusi bantu penanganan COVID-19 di Bengkalis

 

Pewarta : Alfisnardo
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025