Pekanbaru (ANTARA) - Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Riau tahun 2020 antara Badan Anggaran DPRD Riau dan Tim Anggaran Pendapatan Daerah sudah memasuki tahap finalisasi, dengan proyeksi anggaran ditaksir sebesar Rp10 triliun lebih.
Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran di Pekanbaru, Selasa, mengatakan meskipun sempat diprediksi menurun karena merosotnya Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, namun ada alokasi lain dari tunda salur yang dibayarkan dari pusat ke daerah.
"Meski awalnya diprediksi akan turun karena DBH yang berada di kisaran Rp 500 miliar, akan tetapi ada pendapatan lain dari tunda salur senilai Rp 400 miliar lebih. Jadi ditambah dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 2,1 triliun sehingga totalnya sekitar Rp 10 Triliun lebih, ini kita sedang finalisasi," papar Zukri.
Dikatakannya, pengesahan RAPBD 2020 pun rencananya akan dilakukan Rabu (27/11/) malam. "Kalau tidak ada halangan, Rabu malam akan disahkan," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Dia memastikan, rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminjam dana sebesar Rp4,4 triliun kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dibatalkan mengingat proyeksi besaran APBD tersebut.
"Jadi itu tidak masuk. Kalau tahun depan, kita tidak bisa memastikan. Tergantung bagaimana pembahasan pemprov nya," tutur Zukri.
Menyoal kehadiran Sekdaprov Riau Yan Prana yang baru beberapa hari dilantik, dikatakan Zukri, yang bersangkutan sudah langsung bisa beradaptasi dalam pembahasan APBD murni.
"Tidak menggangu, beliau juga orangnya komunikatif. Bisa beradaptasi dengan cepat. Kan juga tim TAPD lengkap, jadi cepat bisa langsung untuk membahas APBD Riau 2020 ini," ucap Zukri.
Baca juga: Kecam perusahaan luar garap lahan ilegal, DPRD Riau: totalnya 1,1 juta hektare
Baca juga: Kasus stunting 11 kabupaten/kota masih tinggi, begini sorotan DPRD Riau
Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran di Pekanbaru, Selasa, mengatakan meskipun sempat diprediksi menurun karena merosotnya Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, namun ada alokasi lain dari tunda salur yang dibayarkan dari pusat ke daerah.
"Meski awalnya diprediksi akan turun karena DBH yang berada di kisaran Rp 500 miliar, akan tetapi ada pendapatan lain dari tunda salur senilai Rp 400 miliar lebih. Jadi ditambah dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 2,1 triliun sehingga totalnya sekitar Rp 10 Triliun lebih, ini kita sedang finalisasi," papar Zukri.
Dikatakannya, pengesahan RAPBD 2020 pun rencananya akan dilakukan Rabu (27/11/) malam. "Kalau tidak ada halangan, Rabu malam akan disahkan," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Dia memastikan, rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminjam dana sebesar Rp4,4 triliun kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dibatalkan mengingat proyeksi besaran APBD tersebut.
"Jadi itu tidak masuk. Kalau tahun depan, kita tidak bisa memastikan. Tergantung bagaimana pembahasan pemprov nya," tutur Zukri.
Menyoal kehadiran Sekdaprov Riau Yan Prana yang baru beberapa hari dilantik, dikatakan Zukri, yang bersangkutan sudah langsung bisa beradaptasi dalam pembahasan APBD murni.
"Tidak menggangu, beliau juga orangnya komunikatif. Bisa beradaptasi dengan cepat. Kan juga tim TAPD lengkap, jadi cepat bisa langsung untuk membahas APBD Riau 2020 ini," ucap Zukri.
Baca juga: Kecam perusahaan luar garap lahan ilegal, DPRD Riau: totalnya 1,1 juta hektare
Baca juga: Kasus stunting 11 kabupaten/kota masih tinggi, begini sorotan DPRD Riau