Diikuti 18 Desa, RAPP kembali Luncurkan Program Desa Bebas Api

id diikuti 18, desa rapp, kembali luncurkan, program desa, bebas api

Diikuti 18 Desa, RAPP kembali Luncurkan Program Desa Bebas Api

Pangkalan Kerinci (Antarariau.com) - Peluncuran Desa Bebas Api 2017 oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan unit bisnis dari APRIL Grup, merupakan bentuk dukungan atas program pemerintah untuk mencegah sejak dini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Program Desa Bebas api atau Free Fire Village telah ada pada tahun-tahun sebelumnya, terbukti efektif mencegah kebakaran hutan dan lahan, karena melalui program ini, setiap orang diingatkan untuk tidak membakar hutan dan lahan lagi.

Pada 2017 ini, jumlah desa di Provinsi Riau yang termasuk dalam program Desa Bebas Api berjumlah 18 desa yang berasal dari Kabupaten Pelalawan (Langgam, Penarikan dan Pangkalan Gondai), Siak (Dayun, Olak, Lubuk Jering), dan Kepulauan Meranti (Tanjung Padang, Tasik Putri Puyu, Mekar Delima, Dedap, Kudap, Lukit, Bumi Asri, Pelantai, Teluk Belitung, Mayang Sari, Bagan Melibur dan Mekar Sari).

Direktur Utama PT RAPP, Rudi Fajar mengatakan program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membakar lahan, menyediakan alternatif pertanian dengan membantu membukakan lahan menggunakan alat pertanian, mensosialisasikan kepada masyarakat terkait bahaya membuka lahan dengan cara bakar dan pemantauan kualitas udara.

Setiap desa terdapat satu koordinator penggerak dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)di Desa Program Bebas Api, setiap hari melakukan patroli mengelilingi desa untuk memantau api. Mereka juga mensosialisasikan bahaya karhutla kepada masyarakat setempat.

Naiknya jumlah desa yang bergabung dalam program ini bukanlah tanpa alasan. Hal ini karena pihak RAPP memberikan reward yang menarik kepada desa yang telah sukses mencegah pembakaran lahan di wilayahnya. Reward tersebut berupa pemberian Rp 100 juta non-cash atau dalam bentuk program jika sebuah desa telah sukses menerapkan zero api. Sementara, jika masih ada pembakaran lahan, desa yang bersangkutan hanya akan diberikan setengahnya yaitu Rp 50 juta. Hadiah ini tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan barang atau dalam bentuk pembangunan infrastruktur di desa.

"Hal ini merupakan komitmen perusahaan yang siap untuk melakukan pencegahan sejak dini ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2017 untuk mewujudkan Riau bebas asap seperti di tahun 2016 lalu. Kami selalu melakukan langkah-langkah strategis dan sedini mungkin menghadapi ancaman karhutla," ujarnya

Dalam Kesempatan ini, penghargaan juga diberikan kepada desa yang memenangkanreward Rp 100 Juta, yakni Desa Sering, Kuala Panduk, Petodaan, Teluk Binjai, Teluk Meranti, Penarikan yang berasal dari Kabupaten Pelalawan. Kemudian Desa Olak dari Kabupaten Siak dan Desa Tasik Putri Puyu dan Tanjung Padang dari Kepulauan Meranti. Sedangkan desa yang mendapatkan reward Rp 50 juta, yakni Kelurahan Pelalawan, Kuala Tolam, Langgam dan Pangkala Gondai yang berasal dari Kabupaten Pelalawan. Lalu, Desa Lubuk Jering dari Kabupaten Siak.

Peluncuran Desa Bebas Api ini dihadiri oleh Kepala BNPB, Willem Rampangilei, Perwakilan Gubernur Riau, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara, Kepala BPBD Pekanbaru Edwar Sanger, Wakil Bupati Pelalawan Zardewan,Wakil Bupati Siak H Alfedri, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir dan SKPD yang terkait.