Pekanbaru, (Antarariau.com) - Berwirausaha sejak usia muda akan mendapati manfaat untuk bekal masa depan. Pada usia sekolah tersebut siswa dan mahasiswa belajar menumbuhkan jiwa berusaha dan akan menjadi pribadi yang kreatif. Hal tersebut dikatakan Campus Relations Head PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Tengku Kespandiar saat mengisi sesi seminar entrepreneur dalam Kegiatan Perkemahan Bakti Pramuka (PERTIKA) III Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) di Bumi Perkemahan Raudhatul Al Jamiah.
Menurutnya, dalam mengikuti kegiatan pramuka, banyak hal yang dapat diambil pelajaran jika para siswa dan mahasiswa bersungguh-sungguh mengikuti gerakan pramuka. Salah satunya adalah mengembangkan kreativitas dan jiwa wirausaha. Dalam pramuka, setiap orang diminta untuk rajin, terampil, dan gembira. Hal itu juga bermakna mengembangkan kreativitas.
Ia mencontohkan, pemilik PT RAPP, Sukanto Tanoto memulai usahanya saat masih berusia muda. Namun, ia memiliki tiga karakter yang membuatnya berhasil sehingga RGE Grup menjadi perusahaan global. Karakter pertama adalah kerja keras. Kedua adalah berorientasi jangka panjang, dimana profit bukan satu-satunya tujuan utama, tetapi harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, negara dan lingkungan.
Hal tersebut selalu beliau tekankan dalam prinsip 4C, yaitu Good for Community, Good for Country, Good for Climate, and Good for Company. Sedangkan karakter yang ketiga adalah semangat pantang menyerah, ujarnya Selasa, (11/4).
Ketua Panitia PERTIKA, Hamizul Fuad mengatakan sangat terbantu dengan dukungan dari PT RAPP. Ditambah dengan pemberian materi dari Tengku Kespandiar tentang bagaimana menjadi wirausaha sejak muda.
Kegiatan ini diadakan selain wujud bakti pramuka untuk masyarakat, seminar ini juga menambah wawasan mereka. Diharapkan dari seminar ini, bakat-bakat wirausaha kami bisa berkembang, tuturnya.
Kegiatan ini merupakan tahun ketiga diadakan di UIN Suska Riau. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mewujudkan karakter jiwa kepemimpinan yang bertema Ikhlas, Bakti, Bina Insani dan Kreasi Islami, yang diikuti 426 peserta.