Oleh Unggul Tri Ratomo
Jakarta, (Antarariau.com) - Musim kering atau kemarau panjang yang disebabkan oleh gejala alam El Nino baru saja berakhir dan kini musim hujan mulai terjadi di banyak daerah di Indonesia.
Diperkirakan pada bulan depan, Januari-Februari 2016 akan terjadi puncak musim hujan yang berpotensi menyebabkan bencana banjir dan longsor, sehingga pemerintah perlu melakukan persiapan nyata.
Apalagi, satu bulan terakhir, walau baru di awal musim hujan, bencana banjir dan tanah longsor mulai mengintip di banyak daerah di Indonesia. Untuk saat ini, banjir mulai banyak terjadi di Pulau Sumatera, namun di daerah lainnya juga terjadi.
Banjir yang mulai baru terjadi tersebut, bukan hanya telah menyebabkan kerugian materi, seperti rumah yang terendam, jalan rusak namun juga sudah ada beberapa korban jiwa di beberapa daerah.
Di Pematang Siantar Sumut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkot Pematangsiantar, Sumatera Utara, menyebutkan banjir dan longsor yang melanda daerah itu pada awal Desember sedikitnya menyebabkan kerugian Rp1,3 miliar. Banjir ini juga telah menelan dua warga tewas dan sembilan luka-luka.
Dari Aceh dilaporkan tiga dari 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, masih terisolasi akibat banjir menerjang pemukiman penduduk pada Sabtu (11/12) pagi dengan kedalaman 1-2 meter.
Di Pulau Jawa, pada 14 Desember dilaporkan ratusan rumah di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diterjang banjir bandang setelah pekan sebelumnya mengalami peristiwa serupa. Peristiwa banjir bandang sebelumnya, juga mengakibatkan beberapa infrastruktur jalan dan jembatan mengalami kerusakan.
Korban jiwa juga terjadi akibat longsor di Lombok Barat pada 19 Desember ini. Akibat longsor, empat rumah tertimbun dan menyebabkan tiga orang tewas, satu hilang dan 12 luka ebrat, serta tiga luka ringan.