Jakarta, (Antarariau.com) - Dalam dua pekan sejak kemunculannya secara resmi di pasar domestik maupun internasional, pemesanan All New "Kijang" Innova didominasi oleh tipe mesin diesel dibandingkan bensin.
"55 persen permintaan berasal dari (All New Innova) diesel," kata GM Perencanaan Perusahaan dan Humas PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo, di Jakarta, Minggu.
Harga tipe mesin diesel yang jauh lebih tinggi dibandingkan bensin, menurut dia, justru membuat permintaan konsumen lebih banyak ke varian tertinggi itu. "Ini biasanya memang terjadi pada awal-awal peluncuran. 7-8 bulan biasanya permintaan kembali normal," ujar Widyawati.
Kendaraan serba guna (MPV) ber-DNA mobil Kijang yang awalnya dirancang bangun untuk kondisi dan selera pasar Indonesia, memiliki basis konsumen terbesar di varian G dan V dengan mesin bensin.
Namun sejak world premiere (peluncuran perdana) pada 23 November 2015 sampai saat ini permintaan didominasi oleh All New Innova bermesin diesel yang ada pada semua varian baik G, V, dan Q.
"Sampai dua minggu ini pemesanan All New Innova sudah mencapai 5.780 unit," katanya.
Itu artinya 3,179 unit atau 55 persen pemesanan merupakan Innova bemesin diesel yang mengusung mesin baru dari seri GD yaitu 2D-FTV berkapasitas 2.393 cc.
Konsumen nampaknya tertarik dengan teknologi baru yang diusung All New Innova diesel yang kali ini juga dilengkapi dengan teknologi variable nozzle turbo (VNT) dengan intercooler yang mampu menghasilkan tenaga 192 ps serta torsi 34,9 kgm pada transmisi manual dan 36,9 kgm pada transmisi matik.
Selain itu, teknologi diesel, kendati mengusung mesin lebih besar dibanding bensin (2.000cc), namun lebih irit bahan bakar. "Saat ini innova diesel masih inden sampai dua bulan, tergantung tipe dan warna" ujarnya.