Jakarta, (Antarariau.com) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui Pemerintah sedang menyiapkan stok beras dari Vietnam dan Thailand sebagai antisipasi terhadap keterbatasan pasokan akibat fenomena El Nino.
"Kita buat kesepakatan dengan Vietnam dan Thailand, dengan perjanjian saat didatangkannya tergantung kita memintanya kapan. Setelah diminta, katanya mereka minta waktu sebulan untuk mendatangkannya," ujar Darmin Nasution di Jakarta, Selasa (13/10) malam.
Darmin menjelaskan keadaan sedang sulit karena BMKG memprediksi tingkat kekeringan saat ini lebih tinggi dibandingkan El Nino pada 1997-1998, yang pada waktu itu sempat membuat pemerintah harus mengimpor berton-ton beras.
Apalagi, lanjut dia, dampak fenomena El Nino mulai terasa karena stok beras sedang mengalami penurunan, sehingga pasokan komoditas tersebut terbatas di beberapa daerah dan menyebabkan kenaikan harga.
"Beras kita sudah dua bulan ini naik 10 persen. Itu adalah petunjuk stok sedang berkurang. Itu tidak bisa dibohongi. Tapi kalau tidak jadi impor, (beras) itu tidak kita datangkan, karena akan kita jual dan kita yakin tidak rugi," katanya.
Untuk itu, Darmin menegaskan keputusan impor dilakukan berdasarkan stok Bulog yang saat ini masih tercatat mencapai 1,7 juta ton, penyaluran beras rastra ke 13 dan 14 dan gangguan cuaca yang menunda masa tanam tahun 2016.
"Kita tunggu mendekati Desember, paling cepat November, karena Oktober ini masih panen. Padahal kita punya rastra ke 13-14 yang wajib disalurkan. Kita mesti bertarung dengan nasib rakyat banyak," kata Darmin.