Oleh Risbiani Fardaniah
Makkah, (Antarariau.com) - Harus kah kita takut menuju Tanah Suci? Tentu jawabannya, tidak, karena Allah menjadikan tanah itu sebagai rumahNYA di bumi.
Layaknya seorang tamu, semua muslim yang berkunjung ke Tanah HaramNYA akan diberi jamuan yang luar biasa nikmat.
Berbeda dengan manusia pastinya, Allah SWT memberikan jamuan kepada tamu-tamuNYA berupa janji semua doa akan dikabulkan dan pintu ampunan dibuka seluas-luasnya.
Hal itu tertuang dalam hadist Ibnu Majah yang meriwayatkan Abu Hurairah RA mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda "Para jamaah haji dan umrah adalah tamu-tamu Allah SWT. Bila mereka berdoa kepada-NYA, maka Dia akan mengabulkanNYA dan bila mereka memohon ampunan kepadaNYA maka Dia akan mengampuniNYA."
Jamuan apa lagi yang lebih nikmat dari doa yang dikabulkan dan ampunan yang diterima oleh Sang Pencipta dan Pemilik Kehidupan ini.
Abu Hurairah RA juga meriwayatkan Rasulullah pernah bersabda "Siapapun yang mengerjakan haji (pada) Baitullah ini dan tidak melakukan jimak maupun fasik, maka akan kembali sebagaimana ketika dilahirkan ibunya."
Suci dan bersih dari dosa di dunia. Barangkali itulah, banyak umat Islam yang pernah mengunjungi Baitullah dan menikmati ibadah di Tanah Haram itu selalu rindu dengan jamuanNYA, merasakan diri kembali bersih, suci, serta ketenangan dan kedamaian ketika berada di dekat Baitullah, yang mungkin tidak pernah ditemui di tempat lain.
Di tempat itu, di Masjidil Haram, di dekat Baitullah, kita bisa mengadu tentang banyak hal, seperti orang curhat (curahan hati) kepada sahabat terdekat yang paling dipercaya. Mengharapkan bantuanNYA, merasakan dekapan dan dukunganNYA, serta merasakan cintaNYA yang luar biasa karena seakan DIA ada selalu di hati kita.
"Kerinduan pada Baitullah seperti orang jatuh cinta berkali-kali. Sekali melihatnya, pasti ingin kembali lagi," begitu kata seorang teman.