Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menargetkan timnas putri Indonesia bisa berprestasi di level Asia Tenggara dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
"Targetnya (timnas putri bisa berprestasi) tentu ya (level) Asia Tenggara dulu," ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Sabtu.
PSSI terus memperkuat timnas putri Indonesia. Salah satu upaya jangkah pendek hingga menengah yaitu dengan melakukan naturalisasi pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia.
Naturalisasi teranyar dilakukan terhadap dua pemain asal Belanda Estella Raquel Loupattij dan Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu yang telah mengambil sumpah kewarganegaraan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di Copenhagen, Denmark, pada Jumat (8/11).
Erick mengakui prestasi timnas putri masih jauh tertinggal karena memang dibangun dari kondisi yang paling bawah.
"Bahkan saya waktu itu bicara kalau coach Shin Tae-yong (pelatih timnas putra) dari nol, coach Mochi (pelatih timnas putri Satoru Mochizuki) dari minus bangunnya," ujarnya.
Oleh sebab itu, pembenahan timnas putri terus dilakukan di antaranya melalui naturalisasi pemain untuk memperkuat skuad Garuda Pertiwi.
"Mungkin tiga, empat, tahun lagi (prestasi timnas putri) akan mulai bunyi, akan menyalah," ujarnya.
Timnas putri Indonesia melakoni laga terbaru pada FIFA Matchday melawan timnas putri Belanda di di Stadion De Vijverberg, Belanda pada Jumat (25/10).
Dalam laga tersebut, tim asuhan pelatih Satoru Mochizuki yang dalam peringkat FIFA berada di posisi ke-104 menelan kekalahan 0-15 dari timnas Belanda yang berada di posisi ke-11 peringkat FIFA.
Baca juga: PSSI tambah 103 unit kamera pengawas dukung keamanan dan keselamatan pengunjung SUGBK
Baca juga: PSSI ingin wasit Indonesia bisa pimpin pertandingan Piala Dunia 2030