PM Polandia tuding Rusia, Belarus gunakan imigran untuk ganggu negaranya

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Polandia

PM Polandia tuding Rusia, Belarus gunakan imigran untuk ganggu negaranya

Polandia telah mengumumkan penambahan pasukan ke perbatasan dengan Belarus. (ANTARA/Anadolu)

Warsawa (ANTARA) - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Minggu mengatakan bahwa situasi tegang di perbatasan antara Polandia dan Belarus adalah akibat dari rencana bersama Minsk dan Moskow untuk mengganggu stabilitas negaranya dan Uni Eropa (EU).

"Selama lebih dari dua tahun, Polandia telah mengalami serangan di perbatasan timurnya," kata Morawiecki kepada harian Italia Corriere della Sera.

Pada pekan lalu, Polandia mengatakan bahwa mereka telah mengirim 10.000 tentara ke daerah perbatasan untuk meningkatkan keamanan dalam menghadapi provokasi yang meningkat di perbatasan negaranya dengan Belarus. Tuduhan ini telah dibantah oleh Minsk.

Morawiecki menambahkan bahwa Rusia dan Belarus secara sengaja memanfaatkan imigran untuk menyerang struktur keamanan Polandia dan memecah belah persatuan Uni Eropa.

Ia mengatakan jumlah imigran yang berusaha melintasi perbatasan secara ilegal dari Belarus ke Polandia tahun ini mencapai sekitar 16.000 orang.

Polandia telah menghadapi gelombang migran yang melintasi perbatasan timurnya dengan Belarus sejak 2021. Warsawa menuding Minsk mengorganisir penyeberangan ilegal tersebut.

Terkait kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, yang saat ini dilaporkan berada di Belarus, Morawiecki mengatakan bahwa baru-baru ini ada lebih dari seratus petempur Wagner yang bergerak menuju Celah Suwalki, dekat perbatasan Polandia.

"Ini bisa menjadi fase selanjutnya dari serangan hibrida yang sedang berlangsung di Polandia," kata Morawiecki.

"Kami telah melihat apa yang dapat mereka (tentara Wagner) lakukan di Afrika dan Ukraina," tambahnya.

Dia menambahkan bahwa petempur Wagner merupakan ancaman bagi negaranya karena mereka dapat menyamar sebagai penjaga perbatasan Belarus dan membantu imigran ilegal memasuki Polandia.

“Mereka juga dapat melatih imigran untuk memprovokasi dan menyerang badan-badan pemerintah Polandia. Mereka dapat mencoba melintasi perbatasan, berpura-pura menjadi imigran ilegal dan kemudian mencoba membuat negara kita tidak stabil,” pungkas dia.

Baca juga: Jerman tangkap seorang perwira militer yang diduga menjadi mata-mata Rusia

Baca juga: Rusia berhasil gagalkan serangan drone di Moskow


Sumber: Anadolu