Pangkalankerinci (ANTARA) - Pengetahuan untuk mengembangkan bisnis masih menjadi tantangan utama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Padahal UMKM berperan besar dalam menggerakkan perekonomian. Melihat tantangan tersebut, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui program Community Development (CD) menggagas pelatihan pengembangan kapasitas 33 UMKM binaannya. Pelatihan menggandeng Krealogi oleh Du Anyam, sebuah lembaga yang membantu pelaku UMKM kriya lewat kegiatan social entrepreneurship.
Project Manager Krealogi oleh Duanyam, Davit Manalu mengatakan pelatihan ini memberi kesempatan bagi peserta UMKM untuk berjejaring bersama komunitas krealogi dan menyerap ilmu-ilmu yang sudah pernah didapat oleh krealogi untuk bisa naik kelas.
“Besar harapan kami dengan pendampingan yang dilakukan, bisa menjadikan 33 peserta menjadi wirausaha yang kreatif, inovatif, berkelanjutan dan dapat menyerap tenaga kerja setempat,” ujar Davit.
CD Head PT RAPP, Hasto Teguh Kuncoro mengatakan pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya dan membuka bisnis model yang baru. Ia berharap pelaku UMKM bisa naik level lebih tinggi yaitu memaknai produksi untuk bisa memberikan nilai tambah ke masyarakat.
“Di zaman sekarang, kalau orang mau berjualan itu punya banyak cara dan ini adalah salah satu cara yang ditawarkan PT RAPP kepada rekan-rekan UMKM di lapangan sebagai sebuah alternatif dalam proses menjual dan memproduksi. Nanti bisa diajarkan kepada anggota dan anak-anak muda lainnya, sehingga ke depan mungkin tidak hanya tentang jual beli dan produk yang sifatnya lebih ke kriya tetapi juga produk lain yang bisa diajarkan dan dijadikan bisnis model yang baru,” imbuhnya.
Fasilitator Krealogi, Yolanda Ica mengatakan program pelatihan dan pendampingan UMKM ini berlangsung selama 4 hari, mulai 11-14 April 2022 di Balairung CD Center RAPP, Pangkalan Kerinci, Pelalawan. Secara bertahap peserta dilatih mulai dari studi kelayakan, program pelatihan, konsultasi usaha dan pemasaran, pengembangan aplikasi krealogi dan penutupan.
“Modul pelatihannya disusun berdasarkan studi kasus peserta sehingga kita bisa mencari akar masalah yang dihadapi UMKM dalam pengembangan usaha mereka, kita juga berkunjung ke lokasi UMKM peserta untuk melihat proses produksi secara langsung” katanya.
Peserta pelatihan UMKM ini berasal dari 5 Kabupaten yang berada di sekitar operasional RAPP yakni Kabupaten Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi (Kuansing) dan Kepulauan Meranti termasuk juga diikuti oleh UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pelalawan.
Salah satu peserta pelatihan UMKM, Engkus Heri mengaku masih menemui kendala dalam mengembangkan usaha minuman kesehatan miliknya. Usaha merek Jae-Que yang dimulai pada tahun 2020 itu untuk menjawab tingginya permintaan masyarakat akan minuman kesehatan berbasis herbal di masa pandemi COVID-19.
“Awalnya belajar otodidak, banyak kendala yang saya hadapi dan bingung juga menghadapinya. Namun dengan adanya pelatihan Semarak ini, saya lebih percaya diri sekarang untuk mengembangkan Jae-Que, saya ucapkan terima kasih kepada RAPP” ucap Engkus.
Lain halnya dengan Yessi Eriyani, pemilik UMKM Suza Rajutan Binaan Dinas Koperasi dan UMKM Pelalawan. Menurutnya modul pelatihan Semarak oleh Krealogi ini sangat menarik dan komprehensif mulai dari pelajaran menentukan harga bahan baku hingga harga jual.
Kegiatan pendampingan UMKM merupakan bagian dari komitmen APRIL2030 pada pilar Kemajuan Inklusif. Melalui komitmen ini RAPP melakukan pemberdayaan masyarakat melalui prakarsa transformatif, memerangi kemiskinan ekstrim salah satunya dengan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.