Ini potensi penambahan kapal Tanjungpinang-Singapura

id Armada kapal cepat, Tanjungpinang Singapura,potensial bertambah

Ini potensi penambahan kapal Tanjungpinang-Singapura

Penumpang kapal cepat rute Tanjungpinang-Singapura saat memasuki Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (ANTARA/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau menyebut adanya potensi penambahan armada kapal cepat yang berlayar dari Tanjungpinang-Singapura dan Tanjungpinang-Malaysia maupun sebaliknya.

Kepala Dishub Kepri Junaidi, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan penambahan armada kapal tergantung pada kebutuhan, karena jika jumlah penumpang meningkat, maka kapal cepat yang melayani penumpang pasti bertambah.

"Sekarang masih tahap permulaan, namun sudah tampak ada kecenderungan meningkat dalam beberapa hari ini. Hari ini saja sekitar 30 penumpang ke Singapura, dan sebelumnya mencapai 40 orang. Begitu juga yang ke Malaysia, meningkat drastis," katanya.

Saat ini, menurut dia, hanya satu kapal cepat SindoFerry yang melayani penumpang dengan rute pelayaran Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang menuju Pelabuhan Stulang Laut, Malaysia dan Pelabuhan Tanah Merah, Singapura.

"Untuk pelayaran dari pelabuhan internasional di Lagoi menuju Singapura juga masih satu kapal. Ini akan bertambah kalau jumlah penumpangnya meningkat," ujarnya.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Kepri, Rudy Chua, yang juga mantan pengusaha perhotelan, mengatakan harga tiket dari Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang menuju Pelabuhan Stulang Laut, Malaysia dan Tanjungpinang menuju Singapura naik 100 persen.

Harga tiket kapal untuk orang dewasa dari Tanjungpinang menuju Malaysia untuk Rp420.000, sementara untuk tiket berangkat dan pulang yang dibeli sekaligus (twoways) Rp700.000.

Harga tiket kapal rute Tanjungpinang-Malaysia untuk anak-anak Rp300.000 per orang. Tiket kapal twowaysuntuk anak-anak Rp400.000 per orang.

Begitu pula dengan harga tiket dari Tanjungpinang menuju Pelabuhan Tanah Merah, Singapura untuk satu kali perjalanan Rp450.000 per orang, sementara untuk tiket pulang dan pergi Rp880.000 per orang.

"Saya pikir perlu penyesuaian harga pada awal pembukaan akses perjalanan luar negeri. Kalau harganya tinggi, warga kemungkinan urung ke Malaysia maupun Singapura," kata Rudy, yang juga anggota Komisi II DPRD Kepri.