Rengat (ANTARA) - Bupati Indragiri HuluRezita Meylani Yopi bersama tim ekspedisi, Sabtu, menyusuri puluhankilometer Sungai Indragiriuntuk memetakan titik rawan longsor.
Perjalanan dengan perahu karet berlangsung selama dua jam dimulai sekira pukul 10.30 WIB hingga 12.30 WIB, dengan titik awal Desa Batu Rijal Peranap dan berakhir Batang Peranap.
Perjalanan ekspedisi didampingi puluhan orang yang juga menggunakan perahu karet untuk meninjau potensi titik rawan erosi tebing sungai.
Setelah titik rawan abrasi mengalami erosi maka akan diusulkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia untuk penanaman pohon pelindung.
Jika permohonan nantinya disetujui oleh Kementerian LH maka program penanaman pohon segera dilaksanakan sehingga tebing sungai yang rawan runtuh menjadi aman.
Namun demikian, peran aktif semua pihak sangat dibutuhkan dalam rangka memelihara dan menjaga lingkungan sungai, misalnya dengan tidak menebang pohon yang ada dan menghindari adanya usaha tambang pasir ilegal.
"Karena, usaha ilegal salah satu pemicu terjadinya abrasi maupun runtuhnya tepi sungai," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sebelum dan sesudah menyusuri sungai, Bupati Rezita juga meminta masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan baik. Program ekspedisi berjalan selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu.
Bupati Inhu susur Sungai Indragiri petakan titik rawan longsor
Bupati Inhu bersama tim saat menyusui Sungai Indragiri. (ANTARA/HO-Diskominfo Inhu)
Bupati susur ratusan kilometer sungai indragiri
