Pameran Seni PaKar, begini cara DKR bantu seniman saat pandemi
Pekanbaru (ANTARA) - Dewan Kesenian Riau menggelar pameran seni PaKar (Pajang Karya) di Kota Pekanbaru, yang merupakan sebuah ajang pameran senirupa berkala untuk membantu seniman pada masa pandemi COVID-19.
Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR) Atan Lasak, di Pekanbaru, Senin, mengatakan PaKar diselenggarakan di DKR | ARTSPACE pada tanggal 6–20 Februari 2021. Ada delapan seniman yang menghadirkan 12 karya yang telah lolos kurasi melalui jalur undangan dan "Open Submission".
Mereka adalah Alza Adrizon, Cak Winda, F. Yohanes, Jati Wahyono, M Raditya Perdana, Roni Sarwani dan Syamyatmoko. Karya yang hadir adalah lukis, grafis, Mix–Media dan seni fotografi. Pameran tersebut mengusung tema "MARWAH DAN IDENTITAS".
"Dapat saya sampaikan bahwa PaKar DKR ini adalah sebuah perhelatan yang merupakan program tahunan DKR dalam hal ini ditaja Komite Seni Rupa. Nawaitu kami perhelatan ini bisa dilaksanakan tiga bulan sekali, artinya dalam setahun tiga kali PaKar diselengarakan. Oleh karena itu, kami memohon kepada seluruh lapisan masyarakat kiranya dapat mendukung dan mendoakan agar kegiatan ini bisa terus terlaksana.PaKar DKR ini adalah sebuah upaya kami dalam menghimpun ekspresi estetika perupa di Provinsi Riau dalam gambar yang berkata-kata. Tentunnya gambar atau lukisan itu menjulang marwah dan identitas diri bangsa," kata Atan.
Ia menjelaskan PaKar hadir sebagai kegiatan mendukung geliatnya kekaryaan para perupa di Riau. Harapannya PaKar bisa menjadi medan ekspresi dalam menumpahkan nilai-nilai estetika yang diusung dan menemukan ciri bentuk pada karya mereka.
"PaKar para perupa Riau, dilakukan dengan sangat selektif dengan melakukan sejumlah proses kurasi ketat, agar terjaring seniman dengan karya-karya yang berkualitas dan mengusung tema-tema kekinian yang sarat dengan nilai lokalitas, agar karya dapat diapresiasi dan terjual," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar, saat pembukaan pameran PaKar pada Sabtu (6/2) malam mengatakan harapannya agar pameran tersebut menjadi wadah seniman untuk menyalurkan karya yang sarat nilai estetika dan menunjukan ciri tersendiri.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Riau, kami mengapresiasi perhelatan yang bertema "Marwah dan Indentitas" ini. Harapan kami kegiatan ini menjadi media ekspresi dalam menumpahkan nilai-nilai estetika yang diusung dan menemukan ciri bentuk pada karya perupa di Provinsi Riau. Kami berharap dengan helat PaKar ini akan muncul industri kreatif perupa di Provinsi Riau meskipun di masa pandemi COVID-19. Sehingga tercipta masyarakat sehat, ekonomi kuat," kata Syamsuar.
Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR) Atan Lasak, di Pekanbaru, Senin, mengatakan PaKar diselenggarakan di DKR | ARTSPACE pada tanggal 6–20 Februari 2021. Ada delapan seniman yang menghadirkan 12 karya yang telah lolos kurasi melalui jalur undangan dan "Open Submission".
Mereka adalah Alza Adrizon, Cak Winda, F. Yohanes, Jati Wahyono, M Raditya Perdana, Roni Sarwani dan Syamyatmoko. Karya yang hadir adalah lukis, grafis, Mix–Media dan seni fotografi. Pameran tersebut mengusung tema "MARWAH DAN IDENTITAS".
"Dapat saya sampaikan bahwa PaKar DKR ini adalah sebuah perhelatan yang merupakan program tahunan DKR dalam hal ini ditaja Komite Seni Rupa. Nawaitu kami perhelatan ini bisa dilaksanakan tiga bulan sekali, artinya dalam setahun tiga kali PaKar diselengarakan. Oleh karena itu, kami memohon kepada seluruh lapisan masyarakat kiranya dapat mendukung dan mendoakan agar kegiatan ini bisa terus terlaksana.PaKar DKR ini adalah sebuah upaya kami dalam menghimpun ekspresi estetika perupa di Provinsi Riau dalam gambar yang berkata-kata. Tentunnya gambar atau lukisan itu menjulang marwah dan identitas diri bangsa," kata Atan.
Ia menjelaskan PaKar hadir sebagai kegiatan mendukung geliatnya kekaryaan para perupa di Riau. Harapannya PaKar bisa menjadi medan ekspresi dalam menumpahkan nilai-nilai estetika yang diusung dan menemukan ciri bentuk pada karya mereka.
"PaKar para perupa Riau, dilakukan dengan sangat selektif dengan melakukan sejumlah proses kurasi ketat, agar terjaring seniman dengan karya-karya yang berkualitas dan mengusung tema-tema kekinian yang sarat dengan nilai lokalitas, agar karya dapat diapresiasi dan terjual," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar, saat pembukaan pameran PaKar pada Sabtu (6/2) malam mengatakan harapannya agar pameran tersebut menjadi wadah seniman untuk menyalurkan karya yang sarat nilai estetika dan menunjukan ciri tersendiri.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Riau, kami mengapresiasi perhelatan yang bertema "Marwah dan Indentitas" ini. Harapan kami kegiatan ini menjadi media ekspresi dalam menumpahkan nilai-nilai estetika yang diusung dan menemukan ciri bentuk pada karya perupa di Provinsi Riau. Kami berharap dengan helat PaKar ini akan muncul industri kreatif perupa di Provinsi Riau meskipun di masa pandemi COVID-19. Sehingga tercipta masyarakat sehat, ekonomi kuat," kata Syamsuar.