DPRD Siak kawal anggaran penanganan COVID-19 hasil refocusing dan realokasi

id Dprd siak, azmi, siak, kabupaten siak, dprd kabupaten siak

DPRD Siak kawal anggaran penanganan COVID-19 hasil refocusing dan realokasi

Ketua DPRD Siak, Azmi (tengah) tengah memimpin sidang paripurna ketika COVID-19.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - DPRDKabupaten Siak menyampaikan pihaknya tetap melakukan pengawalan anggaran penanganan COVID-19 yang dilakukan penambahan sekitar Rp19 miliar dari awalnya senilai Rp245 miliar hasil dari refocusing dan realokasi.

"DPRD memanggil pemerintah untuk apa saja dananya, dari mana saja dan apa yang dipangkas dan peruntukannya, serta sistem pembelanjaannya bagaimana," kata Ketua DPRDSiak Azmi di Siak, Kamis.

Hasilnya dari Pemerintah Kabupaten Siak disampaikan bahwa peruntukannya untuk belanja kebutuhan sembilan bahan pokok dan alat pelindung diri. Kemudian sistem pembelanjaan diminta untuk tidak sekaligus agar barang yang terbeli jadi tidak mubazir.

Bagusnya, kata dia dibeli per tiga bulan, bukan setiap bulan sehingga jika sudah selesai COVID-19 ada dana yang tak terpakai. Anggaran itu bisa selanjutnya dipakai pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan.

Selain itu juga dibahas bahwa pemerintah pusat juga sudah menurunkan realokasi anggaran menjadi 35 persen. Awalnya surat keputusan bersama tiga menteri refocusing dan realokasi diminta sampai 50 persen.

"Anggaran kemarin untungnya pemangkasan OPD tak sampai 35 persen, jadi tidak perlu dikurangi.Itu harus dituruti kalau tidak akan dipangkas dana alokasi umum oleh pusat nantinya," tambahnya.

Sebelumnya Bupati Siak Alfedri menyampaikan pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp254 miliar lebih hasil refocusing dan realokasi anggaran OPD. Dari 50 persen pengurangan belanja barang dan jasa hasil rasionalisasi itu sebanyak Rp 172 miliar lebih.

Lalu ditambah Rp 33,7 miliar Dana Alokasi Khusus dan Dana Insentif Daerah kesehatan sebelumnya. Kemudian pihaknya juga menyiapkan Rp44 miliar lebih di Belanja Tak Terduga (BTT) ditambah Rp5 miliar lagi. (adv)