Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap target pembangunan kilang minyak di Indonesia dapat segera terjadi sehingga dapat menurunkan nilai impor BBM maupun produk petrokimia.
"Sampai detik ini dari lima (5) yang ingin kita kerjakan, satu pun nggak ada yang berjalan.. Tapi ini saya tungguin betul," kata Presiden Jokowi dalam sambutan acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional RPJMN 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Baca juga: Kilang Pertamina Dumai padam listrik berjam-jam
Dia mengatakan kilang minyak dapat membangun industri petrokimia di Tanah Air.
Selama ini nilai impor produk petrokimia mencapai hingga Rp323 triliun.
Sementara jumlah impor minyak Indonesia mencapai 700-800 ribu barel per hari.
Presiden menduga tidak rampungnya pembangunan kilang minyak dikarenakan ada pihak yang berkeinginan untuk terus mengimpor produk petrokimia maupun BBM.
Presiden pun memerintahkan Polri, Kejaksaan Agung dan KPK untuk mengawal penegakan hukum pembangunan industri migas dan petrokimia di Indonesia.
Presiden meminta pemerintah daerah mendukung investor pembangunan industri petrokimia atau kilang minyak melalui kemudahan perizinan.
Baca juga: Kemhan-PT Pertamina kerja sama pengunaan antidrone lindungi kilang minyak
Baca juga: Pengamat: Bangun Kilang Minyak, Pasokan Minyak Mentah Harus Terjamin
Pewarta: Bayu Prasetyo