Jakarta (ANTARA) - Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan khusus jamaah haji dan umrah di Indonesia, salah satunya dengan mengubah wajah Terminal 2F Bandara Internasional  (Soetta), Tangerang, Banten.

Terminal khusus haji dan umrah ini dipersiapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terbaik bagi jamaah haji serta umrah asal Tanah Air.

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) sebagai pengelola utama bandara sejak 2024 lalu telah melakukan revitalisasi secara menyeluruh. Pengembangan terminal ini didorong oleh tingginya permintaan penerbangan umrah, yang mencapai 2,2 juta penumpang per tahun. Bahkan, pada musim puncak di bulan Agustus dan September, jumlah penumpang bisa mencapai 12.000 per hari.

Berlanjut, pada 1 Mei 2025, seluruh proses keberangkatan haji tahun ini mulai dilayani melalui terminal seluas 27.418 meter persegi dengan kapasitas 6,1 juta penumpang per tahun tersebut.

Kehadiran terminal khusus haji dan umrah ini, disiapkan untuk mengatasi kepadatan di area landside dan terminal saat musim puncak, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bandara.

"Melihat fakta ini, InJourney Airports mengembangkan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F yang menyediakan fasilitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan jemaah," ucap General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana.

Dilengkapi Berbagai Fasilitas

Ada berbagai fasilitas pelayanan bagi calon jemaah haji dan umrah yang berangkat ke Tanah Suci melalui Terminal 2F Bandara Soetta. Fasilitas tersebut antara lain masjid seluas 3.136 meter persegi, area tunggu seluas 4.158 meter persegi, lounge untuk 2.000 jemaah, area manasik, dan area pengantar seluas 10.000 meter persegi.

Selain itu, teknologi modern diterapkan untuk mempermudah proses keberangkatan dan kedatangan. Penghijauan dan penambahan lansekap taman juga mendapat perhatian. Dengan luas 27.418 meter persegi yang terdiri daru tiga lantai, terminal khusus ini dapat menampung hingga 6,1 juta penumpang setiap tahunnya.

Lantai dasar di area kedatangan jemaah dilengkapi dengan area fast track Makkah Route atau keimigrasian, penanganan bagasi, dan food court seluas 2.930 meter

Untuk lantai pertama adalah area keberangkatan, dengan lounge pengantar dan titik pemeriksaan keamanan. Lantai 2 adalah lokasi masjid seluas 3.136 meter persegi.

"Kami berharap keberadaan masjid ini dapat memudahkan jemaah untuk beribadah," kata andara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana.

Pelayanan Keimigrasian Arab Saudi

Selain terdapat fasilitas yang menarik dan prima, pengelola Bandara Soatta juga menghadirkan layanan Mecca Route, yakni layanan keimigrasian Arab Saudi yang memungkinkan jemaah haji untuk memproses keimigrasian dengan cepat dan mudah.

Layanan Makkah Route itu, diperuntukkan bagi jamaah haji yang berasal dari embarkasi Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dan sebagian Jawa Barat. Para jamaah dari Kedua asrama haji ini berangkat melalui Terminal Bandara Soetta untuk menuju Arab Saudi.

Untuk layanan ini, terdapat tiga maskapai yang mengangkut para jemaah haji dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Tanah Suci yakni Garuda Indonesia, Saudi Airline, dan Lion Air.

Selain itu, fasilitas Makkah Route di Bandara Soekarno-Hatta ini juga dilengkapi beberapa konter imigrasi Arab Saudi, yang dapat melakukan proses pre-clearance keimigrasian dalam waktu sekitar 60 detik untuk setiap penumpang pesawat atau jemaah.

Pada tahun 2025, Indonesia memperoleh total kuota haji sebanyak 221.000 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Dari kuota reguler tersebut, sebanyak 190.897 dialokasikan bagi jamaah yang berangkat sesuai urutan porsi, sementara sisanya terdiri dari jamaah lansia prioritas, pembimbing ibadah dari KBIHU, dan petugas haji dari daerah.

Kementerian Agama Republik Indonesia menyebut, hingga awal Mei 2025, visa bagi 187.773 jamaah haji reguler sudah diterbitkan. Dari total 192.551 permohonan visa yang diajukan, sebagian masih menunggu persetujuan dari otoritas Arab Saudi.

Dengan pembagian ini, pemerintah berkomitmen untuk memastikan setiap kelompok mendapatkan porsi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat berjalan dengan baik.

Upaya ini menunjukkan perhatian khusus pemerintah terhadap kelompok prioritas seperti jamaah lanjut usia dan petugas yang akan membantu kelancaran ibadah haji.


Diresmikan Oleh Presiden

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terminal 2F di Bandara Soekarno-Hatta sebagai terminal khusus layanan jamaah haji dan umrah pada Minggu, 4 Mei 2025. Peresmian ini sekaligus menandai kesiapan layanan khusus jamaah haji dan umrah di bandara terbesar di Tanah Air ini.

Presiden Prabowo, mengapresiasi hasil kerja kolektif sejumlah lembaga terkait dalam proyek revitalisasi Terminal Khusus Haji dan Umroh di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) tersebut.

Presiden menilai revitalisasi ini sebagai prestasi luar biasa yang membawa peningkatan signifikan dalam pelayanan bagi jamaah haji dan umroh Indonesia.

"Saya kira sangat baik, luar biasa. Ini saat yang bersejarah," kata Presiden Prabowo.

Wajah baru terminal khusus haji dan umroh yang modern dan mampu menampung lebih dari 94 juta orang per tahun ini diharapkan dapat memperlancar pelayanan bagi jamaah haji dan umroh Indonesia yang jumlahnya sangat besar.

Presiden Prabowo menyebut capaian ini sebagai prestasi luar biasa yang mencerminkan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik.

Baca juga: Jamaah calon haji Indonesia diingatkan bawa "smartcard" & identitas pribadi saat ke
Baca juga: Kemenag umumkan daftar penempatan hotel jamaah calon haji Indonesia di Makkah dan Madinah
 


Pewarta : Azmi Syamsul Ma'arif
Editor : Vienty Kumala
Copyright © ANTARA 2025