Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru terus menggesa capaian vaksinasi bagi golongan Lanjut Usia (Lansia), guna mencapai kekebalan kelompok atau herd Immunity dengan berbagai cara.
Selain jemput bola, Pemko Pekanbaru juga sudah memasang target capaian bagi 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di wilayah Pekanbaru.
"Melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan COVID-19 dilakukan percepatan penyuntikan vaksin Lansia guna mengejar target 60 persen," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Jumat.
Untuk itu, ia telah menginstruksikan kepada 21 Puskesmas dan dibantu kecamatan, kelurahan, RT dan RW agar membagi tugas menuntaskan vaksinasi 11 ribu Lansia lagi.
"Kita kan punya 21 Puskesmas, masing-masing mesti dapat sekitar 500 Lansia untuk divaksinasi," kata Firdaus MT.
Dengan adanya pembagian tugas itu, lanjut dia, maka proses capaian vaksinasi bisa di gesa, dimana 60 persen dari total Lansia di Pekanbaru sudah tervaksin sebelum berakhirnya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level II tahap keempat pada 22 November mendatang.
"Karena untuk bisa masuk ke PPKM level I itu vaksinasi Lansia harus 60 persen. Jadi kita masih butuh 11 ribu lagi warga lanjut usia untuk divaksin, agar status Pekanbaru turun," ungkapnya.
Diakuinya saat ini dari data Dinas Kesehatan Pekanbaru diperoleh, hingga kini vaksinasi Lansia baru berkisar di atas 50 persen dari target 70.384 orang.
"Gerakan ini yang hendak kita capai, mudah-mudahan kita bisa segera turun ke PPKM level I, kalau vaksinasi lansia dan tracing (pelacakan kontak erat kasus positif) bisa kita capai sesuai yang ditargetkan," katanya.
Namun demikian Firdaus MT tetap mengingatkan masyarakat tidak boleh lengah dan euforia berlebihan menyikapi menurunnya kasus COVID-19 di Pekanbaru, maupun nasional. Karena gelombang pandemi belum berakhir di luar negeri justru memasuki fase ke tiga. Seperti Malaysia, Singapura dan sebagainya kini kasusnya justru alami kenaikan.
"Mari jangan lengah, tetaplah jaga protokol kesehatan, tetap pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi (5M)," tukasnya.
Selain jemput bola, Pemko Pekanbaru juga sudah memasang target capaian bagi 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di wilayah Pekanbaru.
"Melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan COVID-19 dilakukan percepatan penyuntikan vaksin Lansia guna mengejar target 60 persen," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Jumat.
Untuk itu, ia telah menginstruksikan kepada 21 Puskesmas dan dibantu kecamatan, kelurahan, RT dan RW agar membagi tugas menuntaskan vaksinasi 11 ribu Lansia lagi.
"Kita kan punya 21 Puskesmas, masing-masing mesti dapat sekitar 500 Lansia untuk divaksinasi," kata Firdaus MT.
Dengan adanya pembagian tugas itu, lanjut dia, maka proses capaian vaksinasi bisa di gesa, dimana 60 persen dari total Lansia di Pekanbaru sudah tervaksin sebelum berakhirnya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level II tahap keempat pada 22 November mendatang.
"Karena untuk bisa masuk ke PPKM level I itu vaksinasi Lansia harus 60 persen. Jadi kita masih butuh 11 ribu lagi warga lanjut usia untuk divaksin, agar status Pekanbaru turun," ungkapnya.
Diakuinya saat ini dari data Dinas Kesehatan Pekanbaru diperoleh, hingga kini vaksinasi Lansia baru berkisar di atas 50 persen dari target 70.384 orang.
"Gerakan ini yang hendak kita capai, mudah-mudahan kita bisa segera turun ke PPKM level I, kalau vaksinasi lansia dan tracing (pelacakan kontak erat kasus positif) bisa kita capai sesuai yang ditargetkan," katanya.
Namun demikian Firdaus MT tetap mengingatkan masyarakat tidak boleh lengah dan euforia berlebihan menyikapi menurunnya kasus COVID-19 di Pekanbaru, maupun nasional. Karena gelombang pandemi belum berakhir di luar negeri justru memasuki fase ke tiga. Seperti Malaysia, Singapura dan sebagainya kini kasusnya justru alami kenaikan.
"Mari jangan lengah, tetaplah jaga protokol kesehatan, tetap pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi (5M)," tukasnya.